Kasus Demam Berdarah Melonjak, 22 Ribu Kasus, 229 Orang Meninggal

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus Demam Berdarah Dengue / DBD yang melonjak tinggi pada tahun 2022 dimana dilaporkan 229 orang meninggal dunia!

Kasus Demam Berdarah Melonjak, 22 Ribu Kasus, 229 Orang Meninggal
Ilustrasi Nyamuk Demam Berdarah. Gambar: Unpsplash.com

BaperaNews - Kementerian Kesehatan melaporkan kasus Demam Berdarah Dengue / DBD melonjak pada tahun 2022. Sejak awal tahun 2022 sudah tercatat 22.332 kasus dan jumlahnya jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tiga pecan awal tahun 2022 yang mencatat sebanyak 313 kasus.

Dari semua kasus tersebut, dilaporkan 229 diantaranya meninggal dunia, hingga minggu ke 12 tahun 2022, sudah ada suspek sebanyak 29.568. “Terdapat penambahan kasus yang banyak di minggu ke 12 tahun ini yakni 2.131 kasus, penambahan kematian juga sebanyak 10 kasus” ujar Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dari Kemenkes, Didik Budjianto hari Kamis 31 Maret 2022.

Temuan kasus Demam Berdarah tersebut, lanjut Didik, paling banyak terjadi di lima Kota Bandung yakni 598 kasus, kemudian Kabupaten Bandung 499 kasus, Samarinda 456 kasus, Depok 394 kasus, dan Lampung 394 kasus.

Didik juga membandingkan dengan data tahun 2021 kasus Demam Berdarah di Indonesia mencapai 72.396 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 694 orang. DBD seringkali meningkat di musim penghujan dan pancaroba, Kemenkes menyampaikan sudah melaksanakan gerakan 1 rumah 1 jumantik di 154 Kabupaten dan Kota, pihaknya juga sudah menyediakan 6.122 koordinator jumantik, 4.498 supervisor jumantik, dan 1.047 kader jumantik.

Baca Juga: Asosiasi Pemerintah Desa Ungkap Alasan Dukung Jokowi 3 Periode

“Pemberantasan sarang nyamuk 3M dan gerakan 1 rumah 1 jumantik mulai di pintu masuk Negara sampai di lingkungan rumah tangga, menanam pohon anti nyamuk seperti lavender, kemangi, zodiac, dan sereh, serta memakai lotion anti nyamuk, juga kita siapkan ikan predator jentik” ujar Didik.

Sebagai informasi, DBD ialah penyakit yang berbahaya, bisa menyebabkan kematian, penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Fase awal DBD tidak terlalu Nampak, sebab itu wajib waspada jika ada gejala yang mengarah ke DBD.

Diantaranya ialah demam tinggi hingga 40 derajat celcius, badan nyeri, lemah dan lesu, mual muntah, sakit di bola mata, ruam dan bintik merah. Pada 24 -48 jam setelah demam turun, akan muncul tanda peringatan jika tidak mendapat pengobatan awal, yakni perdarahan di saluran cerna, syok, hingga meninggal dunia .

Tidak perlu menunggu semua gejala DBD muncul, jika mengalami demam, segera berobat ke dokter dan pusat kesehatan lainnya dan terus lakukan observasi. Lakukan tindak pencegahan dengan menghindari tempat sarang nyamuk, memakai lotion anti nyamuk, mencegah kubangan air, dan rutin menghidupkan obat anti nyamuk di rumah.

Baca Juga: Indonesia Kirim 476 Atlet dari 31 Cabor ke SEA Games Hanoi