Viral Kemaluan Bocah di Sumsel Putus Saat Disunat Kepala Puskesmas

Sunat laser di Sumatera Selatan berubah menjadi tragedi saat kelamin bocah 10 tahun terpotong. Simak selengkapnya di sini!

Viral Kemaluan Bocah di Sumsel Putus Saat Disunat Kepala Puskesmas
Viral Kemaluan Bocah di Sumsel Putus Saat Disunat Kepala Puskesmas. Gambar: Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang bocah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, mengalami kejadian tragis saat disunat. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 12 Desember 2023, saat MH, bocah berusia 10 tahun, dibawa orang tuanya ke Puskesdes Desa Kerta Mukti, Mesuji Raya, OKI untuk disunat.

Kepala Puskesmas Kerta Mukti, yang dikenal dengan inisial Z, yang melakukan tindakan tersebut.

"Awalnya kami mengantarkan anak sulung saya yang saat itu berusia 9 tahun untuk sunat di puskesdes. Sampai di sana langsung ditangani oleh pak Zaidan (merupakan kepala puskesmas Kerta Mukti) dan segera diambil tindakan," ujar Amalia, ibu korban.

Namun, malang tak dapat ditolak, saat proses sunat menggunakan laser, terjadi kesalahan fatal yang menyebabkan kemaluan bocah putus.

"Tahu-tahunya setelah sunat waktu mau dijahit, itu dicari kepalanya (bagian atas kelamin) tidak ada. Rupanya terjatuh dan ikut kepotong bersama kulup penis itu tadi," ungkap Amalia.

Setelah menyadari kesalahan tersebut, mantri sunat sempat berusaha menyambung potongan kelamin MH namun gagal. Potongan kelamin MH tak dapat disambung lagi karena terlalu lama dalam perjalanan menuju RS Mohammad Hoesin Palembang.

"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar Lia, ibu korban.

Setibanya di rumah sakit sekitar pukul 20.00 WIB, MH baru dijadwalkan operasi pada Rabu, 13 Desember 2023, pukul 11.00 WIB. Setelah menjalani operasi, MH dirawat selama 11 hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Waduh! Kemaluan Bocah 8 Tahun Terpotong Usai Sunatan

Pasca operasi, MH harus menggunakan kateter atau alat bantu kencing selama kurang lebih satu bulan hingga proses penyembuhan selesai. 

"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung. Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujar Lia. Selama masa penyembuhan ini, MH juga tidak bisa beraktivitas normal.

"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali. Tidak lagi kesakitan," sambungnya. Hingga kini, MH masih rutin melakukan kontrol ke rumah sakit di Palembang.

Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto membenarkan peristiwa ini dan menyatakan bahwa kejadian tersebut berada di wilayah hukum Polsek Mesuji Raya.

"Iya, kalau kejadiannya memang benar ada," kata Hendra saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/6).

Sementara itu, Kepala Desa Kerta Mukti, Irwan, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui informasi dugaan malpraktik ini dari rekan media. 

"Benar korban warga sini, tapi kami baru mengetahui kejadian ini dari rekan media. Karena kejadian sudah lama sekitar 6 bulan lalu," papar Kades.

Meskipun ada dugaan malpraktik, masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya di Puskesmas Kerta Mukti. 

"Memang kalau warga sini (hendak sunat) selalu tempat pak Zaidan baik manual ataupun pakai laser. Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh," ujar Amalia.

Ditengah rasa kecewa mendalam, Amalia dan Subagio tetap berharap agar nantinya kelamin anaknya bisa dilakukan operasi penyambungan.

"Harapannya Insya Allah bisa, kalau kata dokter di usia 16 tahun nanti bisa dilakukan operasi. Tapi kalau bisa secepatnya dan itu tergantung konsultasi dengan dokter," ujarnya dengan penuh harapan.

Baca Juga: Ngeri! Bocah SD Tewas Usai Diremas Kemaluan oleh Kakek Tak Dikenal