Kronologi Warga Daegu Korsel Lempar Kepala Babi Ke Masjid Yang Sedang Dibangun
Warga di wilayah Daegu, Korea Selatan, lempar kepala babi ke Masjid yang sedang dalam proses pembangunan. Berikut kronologinya!
BaperaNews - Terjadi diskriminasi kepada umat muslim di Daegu, Korea Selatan. Sejumlah warga Daegu lempar kepala babi ke Masjid yang sedang dalam proses pembangunan. Masjid dibangun di dekat Universitas Nasional Kyungpook.
Kronologi Warga Daegu Lempar Kepala Babi Ke Masjid
Kronologi warga Daegu lempar kepala babi ke masjid tersebut karena merasa kesal dengan pembuatan Masjid, menganggap Masjid akan membuat lokasi sekitar bising dan dianggap mengurangi nilai real estate kawasan. Sebelumnya, warga Daegu memang sudah lama menyampaikan penolakan atas pembuatan Masjid di wilayah itu.
Mereka menganggap Masjid membuat padat dan gang jadi sempit, membuat nilai real estate menurun sehingga dikhawatirkan membuat para pembeli atau penyewa real estate akan malas berkunjung, terutama mereka yang tidak suka dengan islam.
Penolakan dimulai pada tahun 2020. Padahal pemerintah setempat sudah memberi izin untuk mendirikan Masjid. Namun warga tetap memprotes, mereka membuat spanduk penolakan, menghalangi akses petugas ke Masjid, bahkan membuat pesta barbeque babi di dekat Masjid.
Warga kemudian membuat petisi ke Kantor Distrik Daegu Buk Gu Februari 2021 lalu, menyerukan untuk menghentikan pembangunan Masjid, petisi ditandatangani sekitar 10 ribu orang. Pemerintah kemudian menghentikan sementara pembangunan Masjid kala itu.
Baca Juga : Viral! Ibu - Ibu Senam Dan Joget Di Teras Masjid Tuai Kecaman
Para aktivis dan pelajar muslim tidak terima, mereka membawa petisi ke pengadilan, pengadilan Daegu kemudian memutuskan untuk mengizinkan dan meminta pembuatan Masjid terus dilakukan, diperkuat dengan keputusan dari Mahkamah Agung.
Dan warga Daegu kembali marah, mereka terus menentang, mereka kemudian menaruh kepala babi di luar Masjid. “Mengapa kita harus setuju, siapa yang mau memiliki Masjid yang sering didatangi di sebelah rumah” ujar seorang warga bernama Kim Jung Ae.
Demi menyetop kegiatan umat islam ini, mereka kemudian melapor ke PBB, mendesak agar pemerintah tetap membatalkan pembuatan Masjid. Aktivis dan pelajar muslim kemudian turun tangan untuk hentikan protes, meminta agar warga Daegu bisa menghormati kebebasan beragama, juga meminta tidak lagi meletakkan kepala babi di luar Masjid.
Pemerintah setempat setuju untuk menyingkirkan kepala babi di luar Masjid yang tengah dibangun tersebut, namun harus dilakukan oleh warga yang menaruhnya sendiri karena kepala babi itu dibeli oleh warga.
Betapa beratnya menjalani kehidupan sebagai umat muslim di Daegu, Korea Selatan, hanya untuk mendirikan tempat beribadah saja harus mendapat tantangan dari warga sekitar non muslim, padahal pemerintah, pengadilan, dan mahkamah Agung sudah mengizinkan.
Baca Juga : Implan Mata Dari Kulit Babi Sukses Pulihkan 20 Orang Buta