Jemaah Umrah Asal Jember Ditelantarkan 8 Hari Hingga Pulang dengan Biaya Mandiri
40 jemaah Jember melaporkan agen travel karena terlantar di Tanah Suci selama 8 hari.
BaperaNews - Sebanyak empat puluh jemaah umrah asal Jember, Jawa Timur, melaporkan agen travel perjalanan umrah karena merasa ditelantarkan saat menjalani ibadah di Tanah Suci.
Tindakan ini diambil setelah para jemaah mengalami pengalaman pahit, terlantar selama 8 hari lebih dari jadwal yang seharusnya.
Salah seorang korban, Saifun Bahri, menyampaikan bahwa perjalanan umrah yang seharusnya berlangsung selama 16 hari berubah menjadi 24 hari.
Ia juga mengungkapkan bahwa akomodasi yang diterima tidak sesuai dengan janji, dan para jemaah merasa terabaikan selama perjalanan.
Syaiful, seorang jemaah lain, menceritakan bahwa saat di Arab Saudi, mereka diminta membayar tambahan uang sebesar Rp 43 juta untuk biaya penginapan, meskipun sudah membayar sebelumnya.
"Kami datang ke Mapolres Jember membuat laporan untuk berjuang agar uang yang telah dikeluarkan dapat dikembalikan," ungkapnya.
Baca Juga : Viral! Transgender Umroh Ditahan Askar Hingga Dihujat Orang Arab
Pemberangkatan umrah yang seharusnya dimulai pada 7 Oktober 2024, sesuai jadwal, membuat para jemaah seharusnya tiba di Indonesia pada 24 Oktober 2023. Namun, mereka baru bisa pulang pada 29 Oktober 2023 dengan biaya mandiri, menimbulkan keprihatinan bagi para jemaah yang tidak mendapat kiriman.
Jemaah perempuan lainnya menambahkan bahwa perjalanan yang seharusnya dimulai dari Bandara Juanda, Sidoarjo, malah dibawa menggunakan bus ke Jakarta.
Dari sana, mereka akhirnya melalui perjalanan yang tidak sesuai dengan kontrak perjalanan umrah, termasuk penggunaan bus malam dan pengalaman yang tidak nyaman selama menunggu pesawat.
Peristiwa penelantaran yang dialami oleh jemaah umrah asal Jember menjadi peringatan bagi calon jemaah lainnya.
Sebelum memilih agensi perjalanan umrah, pastikan untuk melakukan pemeriksaan mendalam terkait reputasi dan kredibilitasnya. Jangan ragu untuk meminta referensi dan testimoni dari mereka yang sudah menggunakan jasa agensi tersebut.
Polisi turun tangan dalam kasus ini, dan Kasatreskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, mengungkapkan bahwa delapan agen travel umrah sedang diperiksa. Dugaan penipuan tiket pesawat dan pembelian melalui sistem tembak menjadi fokus penyelidikan.
Baca Juga : Isu Perselingkuhan Belum Usai, Dinar Candy dan Ko Apex Pergi Umroh