52 Hari Tenang, Rusia Kembali Hantam Ibu Kota Ukraina
Kyiv, ibu kota Ukraina, mengalami serangan rudal Rusia setelah periode 52 hari relatif tenang.
BaperaNews - Setelah 52 hari relatif tenang, ibu kota Ukraina, Kyiv, kembali dilanda serangan rudal Rusia pada Sabtu (11/11). Serangan ini terjadi setelah militer Ukraina berhasil menangkis gelombang serangan pesawat tak berawak atau drone Rusia pada Jumat malam sebelumnya.
Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Sergiy Popko, menyatakan, "Setelah jeda panjang selama 52 hari, musuh kembali melancarkan serangan rudal ke Kyiv." Serangan ini mengakhiri periode ketenangan yang relatif lama bagi penduduk Kyiv.
Laporan dari wartawan AFP di pusat Kota Kyiv menyebutkan bahwa dua ledakan dahsyat terdengar, diikuti jejak asap rudal di langit saat fajar. Sirene peringatan udara langsung berbunyi setelah suara ledakan terdengar, memberikan tanda bahaya kepada warga.
Baca Juga : Tanggapan Putin Soal Ukraina Jadi Anggota NATO
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, menjelaskan bahwa rudal balistik terbang sangat cepat dan sulit terdeteksi oleh radar rudal jelajah. Hal ini menjelaskan mengapa peringatan baru berbunyi setelah ledakan, bukan sebelumnya.
Terkait dengan jenis rudal yang menghantam Kyiv, pihak militer Ukraina masih dalam proses klarifikasi. Ada kemungkinan serangan menggunakan rudal balistik Iskander atau rudal anti-pesawat tempur S-400.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merespons serangan ini dengan memobilisasi lebih banyak sistem pertahanan udara yang diperoleh dari bantuan Barat. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi serangan Rusia yang kedua, yang diperkirakan akan menyasar fasilitas energi Ukraina pada musim dingin.
Perlu diingat bahwa serangan rudal terakhir ke Kyiv terjadi pada 21 September 2023, yang menyebabkan tujuh orang terluka, termasuk anak-anak. Saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan rudal Rusia kali ini.
Baca Juga : WHO Catat 160 Anak di Gaza Meninggal Setiap Hari Akibat Serangan Israel