Ini Penyebab Kenaikan Harga BBM Pertalite Dan Solar Dalam Waktu Dekat!
Menkomarives memberikan sinyal kenaikan harga bbm bersubsidi Pertalite dan Solar, berikut ini berbagai penyebab yang membuat harga bbm naik!
BaperaNews - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pekan depan. Sinyal kenaikan harga BBM ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti beban subsidi BBM dan kompensasi energi yang membengkak pada tahun 2022 hingga Rp 502 triliun. Oleh karena itu, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar.
Penyebab Kenaikan Harga BBM
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah 3 potensi penyebab kenaikan harga BBM di Indonesia.
- Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia Cenderung Tinggi
Dikutip dari Antara, sebelumnya diketahui Pertamina telah menaikkan harga BBM komersial seperti Pertamax, Dexlite, Pertamina Dex, Pertamax Turbo (RON 98). Kenaikan harga tersebut memang disebabkan oleh harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price yang masih tinggi.
Patra Niaga Irto Ginting selaku Corporate Secretary Pertamina menyatakan harga minyak mentah sering kali bersifat fluktuatif, tetapi di Indonesia, saat ini, harganya masih cenderung tinggi. ini. Berdasarkan catatan Pertamina, harga rata-rata ICP per Juli 2022 berada di kisaran $ 106,73 per barel atau lebih tinggi 24 persen daripada bulan Januari 2022.
Baca Juga : Pengamat Ahli Ungkap Dampak Ekonomi Bila Harga BBM Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu per Liter
- Tensi Global dan Negara Produsen
Dilansir oleh Antara, hampir lebih dari 50 persen pasukan minyak dunia berada di Timur Tengah yang berpusat di 5 negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, dan Qatar. Sebagaimana diketahui, negara-negara tersebut cenderung memiliki tensi geopolitik yang tinggi sehingga membuat pasar khawatir bahwa suplai minyak akan berkurang. Alhasil, harga minyak secara global cenderung meningkat.
- Bengkaknya Anggaran Subsidi
Selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, kenaikan harga BBM juga turut dipengaruhi oleh faktor internal. Diketahui, pemerintah harus membayar hingga Rp 502 triliun untuk memberikan subsidi BBM dan kompensasi energi bagi masyarakat.
Padahal, menurut Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Berly Martawardaya, jumlah anggaran tersebut dapat diminimalisasi dan dioptimalkan untuk pembangunan di bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
- Pengurangan Subsidi BBM
Terkait rencana kenaikan harga BBM tersebut, analis dari Climate Policy Initiative, Albertus Prabu Siagian, menyampaikan kebijakan terkait pengurangan subsidi BBM merupakan langkah yang baik. Ia menilai bahwa pengurangan anggaran subsidi BBM akan mendorong masyarakat untuk melakukan penghematan energi.
Baca Juga : Terkait Isu Kenaikan Harga BBM, Sri Mulyani Terus Terang Siapkan Tambahan Dana Bansos Bila Diperlukan
Baca Juga : Harga Pertalite Terancam Naik, Pengemudi Ojek Online Resah Pendapatan Merosot
Baca Juga : Pedagang Sayur Kecil Ngeluh Harga Pertalite Akan Naik Minggu Depan