Guru SD Pukul Bus Bunyikan Telolet saat Ujian Hari Pertama

Rahmad Setiadi, guru SDN 2 Pasir Putih, secara spontan memukul bus yang membunyikan telolet saat ujian sekolah berlangsung. Simak selengkapnya di sini!

Guru SD Pukul Bus Bunyikan Telolet saat Ujian Hari Pertama
Guru SD Pukul Bus Bunyikan Telolet saat Ujian Hari Pertama. Gambar: Instagram/@memomedsos

BaperaNews - Rahmad Setiadi, seorang guru di SDN 2 Pasir Putih, terlibat insiden pemukulan terhadap sebuah bus yang membunyikan klakson telolet saat jam ujian sekolah berlangsung. Kejadian yang terjadi pada Rabu (12/6), ini dilatarbelakangi kekesalan Rahmad terhadap bus yang kerap membunyikan telolet di depan sekolah saat anak-anak sedang fokus belajar.

Menurut pengakuan Rahmad, tindakannya muncul secara spontan dan tanpa kontrol ketika bus telolet tersebut membunyikan klakson di depan sekolah.

“Ketika itu anak-anak sedang ujian hari pertama, di mana anak-anak butuh konsentrasi, lalu ada bus yang membunyikan telolet,” ujarnya.

Rahmad menambahkan bahwa dia menyadari tindakannya mungkin terlihat kasar, tetapi hal itu dilakukan tanpa rencana karena situasi yang mendesak.

Bus pariwisata yang membunyikan klakson telolet saat jam belajar bukanlah kejadian pertama di SDN 2 Pasir Putih. Sebelumnya, beberapa bus lain juga pernah membunyikan klakson yang sama, namun Rahmad sudah beberapa kali menegur para sopir dengan cara yang lebih tenang.

“Ada beberapa bus lewat kita bicarakan baik-baik, mungkin yang bus kemarin lagi kena apesnya, pas kebetulan saya ada di luar kena tegur saya,” jelas Rahmad.

Aksi Rahmad terhadap bus yang membunyikan telolet di depan sekolah mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mendukung tindakan tegas Rahmad sebagai bentuk menjaga lingkungan belajar yang kondusif.

Namun, tidak sedikit juga yang mengkritik caranya yang dinilai terlalu kasar. Meski demikian, Rahmad menegaskan bahwa tindakannya tidak bertujuan untuk mencari sensasi atau menjadi viral, melainkan semata-mata untuk menegur agar para sopir bus lebih peka terhadap aturan dan situasi di sekitar mereka.

Baca Juga: Pemerintah Larang Bus Klakson 'Telolet' Bisa Kena Denda Rp500 Ribu

“Dari komentar netizen di Instagram ada yang mendukung, ada yang tidak. Sekali lagi tindakan yang saya lakukan bukan untuk viral, ini semacam ketegasan untuk kita saling menghargai saja. Bisa menempatkan diri di mana posisi,” katanya.

Setelah insiden guru pukul bus telolet ini, sopir bus yang bersangkutan dan seorang guru yang berada di dalam bus meminta maaf kepada Rahmad.

“Sopirnya minta maaf di dalam tapi nggak terekam, ada salah satu gurunya juga dalam bus minta maaf,” jelas Rahmad.

Rahmad menegaskan bahwa dia tidak masalah dengan bunyi telolet yang dikeluarkan bus, asalkan tidak mengganggu jam belajar anak-anak.

“Membunyikan tidak masalah, kayak kemarin sore saya masih di sekolah ada bus lewat bunyikan telolet, ya nggak masalah karena bukan jam belajar. Tapi ketika jam belajar tolong dihargai,” tuturnya.

Dia berharap agar para pengemudi bus lebih menghargai waktu dan tempat dalam menggunakan klakson telolet agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga: Kecelakaan Bus Study Banding SMK Purworejo di Tol Semarang, 3 Orang Luka