Fakta Terkini Siswi SMAN Sragen Yang Dirundung Guru Karena Tak Berjilbab

Siswi SMA Negeri Sragen yang dirundung guru karena tak berjilbab ternyata telah di bully oleh temannya sejak awal masuk sekolah, kasusnya sama!

Fakta Terkini Siswi SMAN Sragen Yang Dirundung Guru Karena Tak Berjilbab
Siswi SMA dibully oleh guru dan teman sejak awal masuk sekolah karena tidak berhijab. Gambar : bbc.com

BaperaNews - Siswi SMA asal Sragen Jawa Tengah yang jadi korban perundungan guru matematikanya sendiri hanya karena tidak memakai hijab saat berangkat sekolah kini trauma, ia tidak mau berangkat sekolah.

Hal ini disampaikan oleh AP (47), orang tua korban. Anak berusia 14 tahun tersebut tidak mau lagi berangkat sekolah. Ternyata, ia tak sekali ini mendapat perundungan (bully), ia telah dirundung sejak hari pertama masuk sekolah oleh sejumlah temannya.

“Kasus bullying ini sudah terjadi sejak awal masuk sekolah, tapi saya tidak punya ruang untuk menjelaskan segala yang diderita anak saya” ujarnya pada Jumat (11/11).

AP mengungkap, di awal masuk sekolah, anaknya dihadang temannya di lorong kelas. “Ditanya, agamamu apa kok tidak berhijab, tapi tidak ditanggapi”. Terangnya.

Di dalam kelas, anaknya juga mengalami perundungan (bully) dari kakak kelasnya dan kemudian oleh gurunya. “Anak saya yang satu juga satu kelas dan satu bangku, ada kakak kelas tanya, kenapa tidak memakai hijab, habis itu kejadian dibully guru ini” ungkapnya.

Ketika kasus siswi SMA ini pun mencuat, masih ada saja guru yang membully anaknya, karena takut terus dibully, anaknya minta ijin pulang lebih awal.

“Ketika ijin pulang ke guru BP, guru tersebut justru bertanya, agamanya apa kok belum berhijab, berarti belum dapet hidayah?” tuturnya menirukan cerita anaknya.

Baca Juga : Kasus Pemaksaan hijab Di Indonesia Ramai Dibahas Media Asing

Siswi SMA tersebut menyayangkan tindakan guru yang memaksa anaknya memakai hijab. “Setahu saya soal agama itu urusan Allah, saya tidak minta lebih, didik anak saya saja sesuai UU yang berlaku” pungkasnya.

AP telah melaporkan kasus ini ke Polres Sragen Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Pihak kepolisian sendiri telah mengusut kasut ini. Kapolres AKP Pilter Yanottama menyebut laporan telah ia terima. “Sudah ada aduan masuk, akan ditindaklanjuti” kata dia.

Sementara pihak sekolah korban, Kepala Sekolah SMAN 1 Sumberlawang Sragen, Jawa Tengah Suranti Tri berjanji akan berkoordinasi dengan pihak terkait. “Kami akan tindaklanjuti, akan hadirkan dengan bapak ibu guru, tadi juga sudah koordinasi dengan Polres Sragen, akan mediasi” ucapnya.

Ia menyebut korban masih mengikuti kegiatan belajar mengajar dan ikut pelajaran matematika pada Kamis (10/11). “Artinya anak ini sebenarnya masih mau sekolah diajar guru matematikanya juga masih mengikuti pelajaran” tutupnya.

Suranti Tri berharap masalah ini bisa segera terselesaikan dan tidak berlarut-larut.

Baca Juga : Kisah Anak Petani Yang Digugurkan Polda Maluku Utara Jadi Polwan