Istri Nekat Bunuh Suami di Cibinong Usai Bertengkar Mi Instan Tak Matang
Wanita di Cibinong ditangkap usai diduga membunuh suami setelah bertengkar terkait mi instan dan masalah ekonomi. Polisi dalami kasus dan tunggu hasil autopsi.
BaperaNews - Seorang wanita berinisial RA, warga Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditangkap setelah diduga membunuh suaminya, Cecen Effendy, pada Selasa (29/10).
Insiden istri bunuh suami ini terjadi setelah pasangan suami-istri tersebut terlibat pertengkaran hebat di rumah mereka, yang dipicu oleh hal sepele, mi instan yang dianggap kurang matang oleh RA.
Pertengkaran tersebut kemudian berkembang menjadi konflik serius yang berujung pada kematian Cecen.
Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, menjelaskan kronologi peristiwa tragis tersebut. Awalnya, Cecen, RA, dan anak mereka yang masih berusia empat tahun baru saja pulang dari rumah kerabat.
Suasana tampak masih baik-baik saja saat mereka tiba di rumah, bahkan Cecen sempat membuatkan mi instan untuk RA.
Namun, ketegangan mulai muncul ketika RA menolak memakan mi tersebut karena merasa mi itu kurang matang. Perselisihan kecil ini kemudian menjadi pemicu utama terjadinya pertengkaran yang mengakibatkan kematian.
Menurut keterangan Kompol Waluyo, RA sempat mempertanyakan keberadaan kartu ATM yang berisi gaji suaminya, Cecen, yang selama ini disembunyikan olehnya.
Ketidaksepahaman terkait masalah ekonomi ini semakin memanaskan situasi hingga akhirnya Cecen, dengan emosi, menuju dapur dan mengambil dua bilah pisau dapur.
“Akibat selisih paham tersebut, keduanya bertengkar hingga akhirnya berdasarkan keterangan saksi RA, korban pergi ke dapur sambil mengatakan, ‘ayo kita bunuh-bunuhan aja’, dan korban mengambil dua bilah pisau dapur,” ungkap Kompol Waluyo.
Selanjutnya, Cecen melemparkan salah satu pisau ke arah RA yang sedang duduk di tempat tidur. Namun, pisau tersebut tidak mengenai RA dan malah terjatuh ke kolong tempat tidur.
Baca Juga : Kronologi Suami Bacok Istri dan Selingkuhannya di Penginapan Malang
Cecen yang tampak masih emosi kemudian mendekati RA sambil membawa sebilah pisau lainnya, dengan ancang-ancang menyerang RA ke arah wajah. Merasa terancam dan dalam upaya membela diri, RA mendorong tubuh suaminya sebelum melarikan diri ke luar rumah untuk bersembunyi.
“Karena untuk membela diri dari serangan korban tersebut, akhirnya saksi mendorong tubuh korban dan saksi langsung berlari keluar rumah untuk bersembunyi, sehubungan takut dikejar oleh korban,” jelas Waluyo lebih lanjut.
RA bersembunyi di luar rumah selama sekitar sepuluh menit dan merasa heran karena Cecen tidak mengejarnya.
Setelah beberapa waktu, RA memberanikan diri untuk mengintip ke dalam rumah melalui celah pintu dan mendapati Cecen dalam posisi tidur miring di depan lemari televisi yang berada di ruang tengah.
Darah terlihat keluar dari hidung suaminya. Melihat kondisi ini, RA meminta bantuan dari tetangganya dan melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RW, yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
Jenazah Cecen segera dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Soekanto untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab pasti kematiannya.
"Korban dan saksi RA adalah pasangan suami istri yang dikenal oleh tetangga memang kerap bertengkar terkait perkara ekonomi," kata Kompol Waluyo, menambahkan bahwa masalah ekonomi sering kali menjadi pemicu perselisihan dalam rumah tangga mereka.
Sementara itu, pihak kepolisian saat ini masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Autopsi akan menjadi faktor penting dalam memastikan apakah kematian Cecen disebabkan oleh benturan keras akibat dorongan RA atau faktor lainnya.
Polisi juga akan mendalami motif dan dinamika konflik antara pasangan tersebut, mengingat adanya riwayat pertengkaran yang berkaitan dengan masalah keuangan di antara mereka.
Baca Juga : Kronologi Istri Bakar Suami di Alor, Tiga Rumah Hangus Terbakar!