Fakta Pembunuhan Becakayu, Pelaku Belajar Cara Membunuh Di Internet
Polisi menemukan fakta baru terkait pembunuhan wanita yang dibuang di Becakayu, pelaku belajar cara membunuh tanpa bersuara di internet.
BaperaNews - Fakta terbaru kasus pembunuhan wanita berinisial AY (36) oleh teman lelakinya R (36) yang jenazahnya dibuang di kolong Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) diungkap polisi.
Kasubdir Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panji menyebut pelaku belajar di internet selama tiga hari untuk melakukan aksinya, yakni cara membunuh seseorang tanpa bersuara.
“Pelaku belajar bagaimana cara membunuh seseorang tanpa bersuara, itu selama tiga hari” ujarnya Jumat (22/10).
Cara tersebut kemudian ia terapkan untuk membunuh AY di apartemen kawasan Pramuka, Jakarta Timur pada Senin (17/10). AY tewas usai dicekik dan dianiaya pelaku. Sebelumnya pelaku juga sempat berencana menyewa pembunuh bayaran.
“Jasa pembunuh bayaran tidak jadi karena menurut pelaku itu terlalu mahal tarifnya dan pelaku tak sanggup bayar” terangnya. R membunuh AY karena motif sakit hati, keduanya adalah kerabat di kelompok pertemanan.
Polisi tidak menjelaskan detail hal apa yang membuat pelaku sakit hati dan memicunya membunuh korban, namun pelaku mengaku AY sebenarnya bukan target utamanya. Sebelum AY dibunuh, R bertanya pada korban, berada di pihaknya atau di pihak H (teman mereka yang lain), meski berada dipihaknya, R tetap membunuh AY.
Baca Juga : Anak Perempuan Di Cimahi Tewas Usai Ditusuk OTK
R bahkan sempat meminta uang kepada korban dan keluarganya sebelum membunuh korban, R mendapat uang hampir Rp 30 juta. R meminta agar AY tidak melapor polisi terkait dengan permintaan uang R, AY sudah janji tidak lapor polisi, namun R tetap menghabisi nyawa AY.
“Walaupun dijawab tidak akan melapor pelaku tidak percaya akhirnya tetap membunuh korban dengan mencekiknya” jelasnya. Aksi R ketika mengangkut jenazah korban terekam CCTV, terlihat pelaku senyum ketika bertemu penghuni apartemen lain di lift, pelaku mendorong jenazah AY dengan troli.
Waspada Konten Kriminal
Pengamat media sosial Hariqo Wibowo memberi pendapat tentang kasus ini. Menurutnya, cara membunuh seseorang tidak ditemukan dalam konten berbahasa Indonesia.
“Sejauh ini tidak ada konten khusus cara membunuh orang di internet dengan bahasa Indonesia, yang ada adalah berita kronologi pembunuhan, apresiasi untuk wartawan, hati-hati menulis berita kriminal” tuturnya.
“Kalau cara membunuh orang tanpa suara memang ada, bahasa Inggris. Dugaan saya, pelaku paham bahasa Inggris, kalaupun tidak bisa, sekarang bisa tinggal diterjemahkan, saya himbau netizen agar mengingatkan jika ada konten yang berpotensi menginspirasi seseorang untuk membunuh” pungkasnya.
Baca Juga : Kronologi Seorang Anak Di Balikpapan Tabrak Orang Tuanya Sendiri Sampai Tewas