Citra Satelit, Jasad Di Bucha Ukraina Sudah Tergeletak Beberapa Pekan
Baru-baru ini Ukraina melaporkan setidaknya ada 410 jasad di Bucha dan menduga militer Rusia sebagai pelaku genosida, nyatanya citra satelit memberikan fakta yang berbeda dengan pernyataan Ukraina tersebut!
BaperaNews - Baru-baru ini Ukraina melaporkan setidaknya ada 410 jasad di Bucha, Ukraina menduga jasad tersebut karena ulah militer Rusia dengan memberinya genosida, kini hal tersebut terbukti tidak benar setelah sejumlah pihak dan militer Rusia melakukan penyelidikan.
Bukti dari citra satelit, jasad tersebut ternyata sudah tergeletak di jalan di kota Bucha sejak awal Maret 2022, jasad tersebut ditangkap oleh citra satelit milik perusahaan AS, Maxar Technologies. Jubir Maxar Technologies, Stephen Wood, menyatakan satelit di perusahaannya berhasil menangkap citra jasad tersebut di jalan Yablosanka, Bucha, tanggal 19 dan 21 Maret 2022.
“Citra satelit dengan resolusi tinggi yang diambil oleh Maxar dari atas Bucha, memverifikasi dan menguatkan, video dan foto yang disebar di media sosial baru-baru ini yang menunjukkan banyak jasad tergeletak di jalan dan dibiarkan selama beberapa minggu” ujarnya.
Media AS, New York Times juga meneliti citra satelit Maxar, berdasarkan riset mereka, sejumlah objek gelap berukuran sama dengan jasad manusia ada di jalan sejak tanggal 9 – 11 Maret 2022. New York Times pun membandingkannya dengan rekaman video di Jalan Yablosanka hari Jumat dan Sabtu 1 – 2 April 2022.
Baca juga: Invasi Rusia Masih Berlanjut, Warga Muslim Ukraina Kesulitan Jalani Ibadah Ramadhan
Dari penyelidikan, diketahui mayat di Bucha sudah ada setidaknya 3 minggu dimana saat itu Rusia memang menduduki Bucha, jasad berada di posisi persis seperti cuplikan foto dan video yang beredar, beberapa jenazah memakai pakaian warga sipil dan ada yang terikat tangannya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia membantah pihaknya yang bertanggung jawab atas kematian masal tersebut, Rusia menyebut seluruh unit militernya sudah mundur dari Bucha sejak 30 Maret 2022. Kremlin juga menuduh Ukraina sengaja memalsukan foto dan video tersebut, Rusia pun sudah menyampaikan klaimnya kepada PNN.
Duta besar PBB untuk Rusia, Vassily Nebenzia mengungkap mayat di Bucha tidak terlihat disana ketika pasukan Rusia meninggalkan kota. Nebenzia pun menunjuk pada sejumlah foto dan video yang beredar dimana Nampak seorang reporter bediri di depan kantung jenazah berwarna hitam.
Sejumlah media kemudian memverifikasi video tersebut yang ternyata video tersebut berasal dari rekaman media Austria, Osterich ketika melakukan liputan aksi protes kebijakan iklim bertajuk Fridays for Future, jadi kubu pro Rusia pun menyampaikan secara jelas itu adalah hoaks dan propaganda buatan barat.
Baca Juga: Top 3 Dunia, Tokoh Minta Perang Ukraina Dihentikan, Sanksi Pengaruh Rusia