Akui Negara Palestina, Israel Tarik Dubesnya dari Irlandia-Norwegia
Israel tarik duta besarnya dari Irlandia dan Norwegia usai kedua negara tersebut secara resmi mengakui negara Palestina. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Pemerintah Israel mengambil tindakan tegas setelah Irlandia dan Norwegia mengumumkan tanggal resmi untuk mengakui negara Palestina.
Sebagai respons, Tel Aviv memutuskan untuk menarik duta besarnya dari kedua negara tersebut untuk tujuan "Konsultasi mendesak". Langkah ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Rabu (22/5).
"Hari ini, saya mengirimkan pesan tajam kepada Irlandia dan Norwegia: Israel tidak akan diam saja," tegas Katz dalam pernyataannya yang disiarkan oleh AFP.
"Saya baru saja memerintahkan penarikan Duta Besar Israel dari Dublin dan Oslo ke Israel untuk konsultasi lebih lanjut di Yerusalem," ujarnya.
Menurut Katz, langkah tergesa-gesa yang diambil oleh Irlandia dan Norwegia untuk mengakui negara Palestina akan menimbulkan konsekuensi serius lebih lanjut.
Katz juga menyoroti rencana Spanyol yang dikabarkan akan mengikuti langkah serupa dalam memberikan pengakuan kepada negara Palestina.
"Jika Spanyol menyadari niatnya untuk mengakui negara Palestina, langkah serupa akan diambil untuk menentangnya," tegasnya.
Pada Rabu (22/5), Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store dalam konferensi pers mengumumkan bahwa negaranya akan memberikan pengakuan resmi untuk negara Palestina pada 28 Mei mendatang.
"Dengan mengakui negara Palestina, Norwegia mendukung rencana perdamaian Arab," kata Jonas Gahr Store.
Pengumuman ini memicu reaksi keras dari Israel, yang telah lama menentang pengakuan internasional terhadap Palestina sebagai negara merdeka.
Langkah Irlandia dan Norwegia menambah daftar negara Eropa yang secara resmi mengakui Palestina, sebuah langkah yang menurut Israel dapat merusak proses perdamaian yang sudah berjalan lama dan rumit.
Baca Juga : Tiga Negara Uni Eropa dan Spanyol Bakal Akui Palestina
Israel memandang pengakuan unilateral terhadap Palestina sebagai tindakan yang merusak negosiasi damai yang seharusnya dilakukan langsung antara Israel dan Palestina.
Israel Katz menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak hanya tidak membantu, tetapi juga memperburuk situasi di Timur Tengah.
"Langkah-langkah ini hanya akan semakin memperburuk ketegangan dan membuat proses perdamaian semakin sulit," kata Katz.
Sejak konflik antara Israel dan Palestina dimulai, pengakuan internasional terhadap Palestina telah menjadi isu kontroversial. Banyak negara mendukung solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan secara damai.
Namun, langkah unilateral untuk mengakui negara Palestina tanpa melalui negosiasi langsung dengan Israel dianggap oleh pemerintah Israel sebagai tindakan provokatif.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Eropa telah menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina dengan berbagai cara, termasuk melalui pengakuan resmi.
Langkah ini biasanya disambut baik oleh Palestina, yang menganggapnya sebagai kemenangan diplomatik. Namun, Israel melihatnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan nasionalnya.
Keputusan Israel untuk menarik duta besarnya dari Irlandia dan Norwegia menunjukkan betapa seriusnya negara tersebut dalam menghadapi pengakuan internasional terhadap Palestina.
Langkah tersebut juga menandakan bahwa Israel siap mengambil tindakan serupa terhadap negara-negara lain yang mempertimbangkan pengakuan terhadap Palestina.
Reaksi dari Irlandia dan Norwegia terhadap langkah Israel ini belum diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar langkah ini akan memperburuk hubungan diplomatik antara Israel dan kedua negara tersebut.
Pemerintah Norwegia dan Irlandia kemungkinan akan merespons dengan pernyataan resmi mereka sendiri, menjelaskan alasan di balik keputusan mereka untuk mengakui Palestina.
Pengakuan terhadap Palestina oleh negara-negara Eropa ini juga bisa menjadi titik balik dalam dinamika politik di Timur Tengah.
Dengan semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina, tekanan terhadap Israel untuk menyetujui solusi dua negara mungkin akan meningkat. Namun, ini juga bisa memicu reaksi keras dari pihak-pihak yang menentang pengakuan tersebut, baik di dalam maupun di luar Israel.
Baca Juga : Joe Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina