Menteri Israel Sebut Bulan Ramadhan Harus Dihilangkan
Menteri Wrisan Budaya Israel, Eliyahu menyerukan untuk menghapus bulan Ramadan. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyerukan untuk "menghapus" bulan Ramadan dan mengabaikan ketegangan yang terjadi di Tepi Barat serta Yerusalem Timur selama bulan suci tersebut.
Pernyataan Eliyahu terkait hapus bulan Ramadhan ini disampaikan kepada Radio Angkatan Darat, sehingga menimbulkan ketegangan di wilayah tersebut selama bulan Ramadan.
"Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan," cetus Amichai Eliyahu, yang menjabat sebagai Menteri Warisan Budaya Israel kepada Radio Angkatan Darat Israel pada Senin (4/3).
Eliyahu, menteri Israel, yang merupakan politisi sayap kanan dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, menyatakan bahwa bulan Ramadan seharusnya dihilangkan, bersama dengan ketakutan yang menyertainya.
Pernyataan ini muncul seiring dengan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan Ramadan, yang telah menjadi sorotan utama media Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Bantai 112 Warga Gaza Saat Antre Bantuan Makanan
Keputusan ini juga dipicu oleh kabar kebocoran keamanan Israel yang mengindikasikan adanya ketegangan di wilayah tersebut, terutama setelah perang Israel di Gaza dan pembatasan yang diusulkan oleh pemerintah Tel Aviv di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.
Media Israel juga melaporkan adanya tekanan dari pemerintah Amerika terhadap Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas sebelum Ramadhan, yang dijadwalkan akan dimulai sekitar tujuh hari lagi.
Presiden AS, Joe Biden, bahkan menyatakan bahwa Israel akan menghentikan perangnya melawan Gaza selama Ramadan jika kesepakatan dengan Hamas tercapai. Meskipun demikian, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa Tel Aviv telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas.
Kesepakatan sebelumnya antara Israel dan Hamas pada November 2023 menghasilkan pembebasan sejumlah warga Israel dan warga asing dengan imbalan pembebasan warga Palestina. Namun, konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menyebabkan ribuan korban jiwa, dengan penduduk Gaza yang terus menderita akibat blokade yang dilakukan oleh Israel.
Baca Juga: AS Tetap Dukung Israel, Pilot Aaron Bushnell Bakar Diri Demi Dukung Palestina