Ciledug Dikepung Proyek Pemda, Warga Tangerang Hadapi Kemacetan

Warga Ciledug, Kota Tangerang, harus menghadapi kemacetan parah akibat adanya dua proyek perbaikan jalan.

Ciledug Dikepung Proyek Pemda, Warga Tangerang Hadapi Kemacetan
Ciledug Dikepung Proyek Pemda, Warga Tangerang Hadapi Kemacetan. Gambar : Dok. banten.akurat.co

BaperaNews - Warga Ciledug, Kota Tangerang, harus menghadapi kemacetan parah akibat dua proyek perbaikan jalan yang tengah berlangsung di kawasan tersebut. 

Proyek penggantian jembatan di Jalan Hos Cokroaminoto, yang dimulai tiga bulan lalu, serta proyek peningkatan jalan di Dr. Soetomo, Karang Tengah, memperparah kondisi lalu lintas, terutama pada jam-jam sibuk.

Proyek penggantian jembatan di Jalan Hos Cokroaminoto ini merupakan bagian dari anggaran Pemerintah Provinsi Banten dengan total nilai Rp 9,6 miliar. Pekerjaan ini dilakukan oleh CV.

Mahatama Karya dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari, dan dipantau oleh konsultan PT Rinjani Jasa Consultant. Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang mengalihkan arus lalu lintas melalui Jalan H. Saba Joglo untuk mengurangi kemacetan.

Namun, ketidaknyamanan warga semakin bertambah ketika proyek baru di Jalan Dr. Soetomo dimulai, yang sebelumnya dijadikan jalur alternatif oleh warga untuk menghindari kemacetan di Jalan Hos Cokroaminoto.

Proyek peningkatan jalan di Karang Tengah ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Tangerang dengan anggaran Rp 948,4 juta dan dilaksanakan oleh CV. Nurkalam Cipta Solusi. 

Pengerjaan jalan ini diperkirakan memakan waktu hingga 90 hari kalender dan baru akan selesai pada 31 Oktober 2024.

Baca Juga : Sempat Masuk ICU, Pria yang Ditembak Maling Motor di Tangerang Meninggal Dunia

Kondisi ini membuat para pengguna jalan merasa frustasi, seperti yang disampaikan oleh Nurul Akbar, seorang pengendara yang setiap hari harus melintasi kawasan tersebut.

“Proyek jembatan di Puri Beta saja belum selesai, sekarang ada proyek lain lagi. Ampun deh, macetnya parah,” ujarnya, Minggu (29/9/2024).

Banyak warga yang mengkritik pelaksanaan proyek ini karena dinilai mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan tidak adanya rambu-rambu yang jelas. Beberapa lubang jalan yang cukup besar menjadi penyebab kecelakaan.

Pada Minggu dini hari (29/9), seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Dr. Soetomo setelah terperosok ke dalam lubang galian proyek. Pria tersebut mengalami luka-luka serius di bagian kepala, badan, tangan, dan kaki.

Akbar menambahkan bahwa pengerjaan proyek sebaiknya dilakukan pada malam hari, ketika volume kendaraan lebih sedikit.

“Pengerjaan di siang hari seperti ini membuat jalanan semakin macet dan membahayakan pengguna jalan. Seharusnya mereka bekerja di malam hari agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.

Proyek jembatan di Jalan Hos Cokroaminoto diperkirakan baru akan selesai pada akhir Desember 2024, sedangkan proyek peningkatan jalan di Dr. Soetomo akan selesai pada akhir Oktober 2024.

Selama proyek ini berlangsung, warga diimbau untuk mencari jalur alternatif lain atau bersiap menghadapi kemacetan yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Baca Juga : Buronan Filipina Alice Guo Berhasil Ditangkap Polisi di Tangerang