Belasan Siswa SMA di Tebet Dibully, Dada Hingga Kemaluan Dipukul

Kejadian tragis di SMAN Tebet, sebelas siswa mengalami penganiayaan oleh kakak kelasnya. Simak kronologinya di sini!

Belasan Siswa SMA di Tebet Dibully, Dada Hingga Kemaluan Dipukul
Belasan Siswa SMA di Tebet Dibully, Dada Hingga Kemaluan Dipukul. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Sebelas siswa SMAN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dilaporkan menjadi korban tindakan kejam bullying yang dilakukan oleh kakak kelasnya sendiri.

Kejadian tragis ini membuka duka bagi korban, AF (16), dan teman-temannya yang diduga mengalami penganiayaan secara berulang.

Kuasa hukum korban, Fahrizal Husin Nasution, memberikan keterangan terkait kejadian mengerikan ini.

Pada 1 Desember 2023, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, sebelas siswa SMAN di Tebet menjadi korban bullying oleh kakak kelasnya.

Aksi ini dilaporkan terjadi secara berulang dan bergilir di beberapa tempat. Menurut kuasa hukum korban, Fahrizal Husin Nasution, penganiayaan tersebut mencakup pukulan di area dada hingga kemaluan.

Kejadian bermula saat korban, AF, dan teman-temannya diundang ke rumah salah satu pelaku pada hari Jumat.

Mereka diminta datang pada sore hari, namun tanpa diduga, mereka malah menjadi korban kekerasan fisik oleh senior-senior mereka. Aksi penganiayaan dilakukan secara bergilir di dalam sebuah ruangan.

Ibu AF melaporkan kasus penganiayaan yang diderita oleh AF dan teman-temannya ke kepolisian.

Baca Juga: Kronologi Perundungan di Pesantren Jambi, Kemaluan Santri Ditendang Hingga Bengkak

Laporan ini sudah teregistrasi dengan nomor LP/B/3647/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 2 Desember 2023. Dengan laporan resmi ini, diharapkan tindak lanjut yang tegas dapat diambil oleh pihak berwajib.

Menurut Fahrizal Husin Nasution, kuasa hukum korban, penganiayaan dilakukan oleh 15 siswa kelas XI dan XIII SMAN tersebut. Setiap orang dipanggil secara bergantian dan dianiaya habis-habisan oleh beberapa seniornya.

Fahrizal menjelaskan bahwa setelah satu orang selesai, korban (AF) dipanggil, dan aksi kejam pun dilakukan, terutama di area mata.

Fahrizal menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah peristiwa tunggal. Kekejaman tersebut terjadi secara berulang dan mencakup berbagai bentuk penganiayaan yang mengakibatkan trauma bagi korban.

Keterlibatan 15 siswa dalam tindakan kejam ini menjadi fokus utama dalam proses penyelidikan polisi.

Dengan adanya laporan resmi, masyarakat dan pihak berwajib diharapkan dapat memberikan dukungan kepada korban dan keluarganya.

Kasus ini juga memunculkan seruan kembali untuk meningkatkan kesadaran anti-bullying di lingkungan sekolah.

Kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bahwa tindakan bullying tidak dapat dibiarkan dan harus segera diatasi.

Baca Juga: Siswa SD di Bekasi yang Dibully Hingga Kaki Diamputasi Meninggal Dunia