Ayah Eky Akhirnya Muncul ke Publik dan Buka Suara terkait Kasus Pembunuhan Vina

BaperaNews - Kasus pembunuhan yang menimpa Vina dan kekasihnya, Muhammad Rizky Rudiana (Eky), di Cirebon pada 2016 kembali memunculkan fakta-fakta baru. Kali ini, giliran ayah Eky, Iptu Rudiana, yang berbicara ke publik. Iptu Rudiana meminta agar masyarakat Indonesia tidak melakukan tindakan yang menyakiti hati keluarganya. 

"Pada kesempatan ini saya mengharapkan pada seluruh warga Indonesia. Saya adalah orangtua kandung dari almarhum Muhammad Rizky Rudiana (Eky)," kata Iptu Rudiana dalam video yang beredar, Sabtu (18/5).

Dengan berlinangan air mata, Rudiana mengaku masih terus berjuang demi keadilan bagi Eky. "Eky adalah anak kandung kami yang menjadi korban dari kelompok-kelompok yang kejam. Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerja sama dengan Reskrim. Beberapa bukti telah kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," ungkapnya.

Iptu Rudiana atau ayah Eky berharap agar para pelaku yang belum tertangkap dapat segera ditemukan. "Mudah-mudahan orang-orang yang telah mengambil nyawa anak saya bisa segera terungkap," ujarnya. Ia juga meminta agar masyarakat tidak mengeluarkan asumsi-asumsi tak berdasar tentang kasus yang menimpa Eky dan Vina.

"Sekali lagi saya memohon kepada seluruh warga Indonesia agar jangan berasumsi atau memberikan statement-statement yang membuat kami sakit. Kami cukup yang mengalaminya," tutupnya.

Sebelumnya, dalam acara Dua Sisi di tvOne pada Kamis (16/5), kuasa hukum lima terpidana pembunuhan Vina dan Eky, Jogi Nainggolan, mengungkapkan adanya kejanggalan dalam kasus tersebut. Jogi menyebut bahwa saat pembunuhan terjadi, lima terpidana itu tidak berada di lokasi kejadian.

"Di malam kejadian, klien kami bersama teman-temannya itu sedang berada di sebuah gang di depan rumahnya Bu Nining," ujar Jogi. Menurutnya, mereka kemudian pindah ke rumah Pak RT karena terlalu berisik.

"Semua mereka itu berjumlah kurang lebih sembilan orang berpindah ke rumah Pak RT, termasuk juga anaknya Pak RT, namanya Kahfi," lanjutnya.

Pada malam pembunuhan Vina cirebon, Jogi mengatakan bahwa kelima kliennya tertidur sampai pagi di rumah Pak RT tersebut. "Di sana mereka tidur sampai besok paginya. Sedangkan, peristiwa kejadian ini di malam itu juga yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari tempat mereka (lima terpidana) duduk-duduk, ini yang tidak diungkap oleh kepolisian," ungkap Jogi.

Ia juga membantah bahwa kliennya merupakan anggota geng motor, menyebut mereka sebagai buruh bangunan. "Betul (semua keterangan punya alibi), ada saksi," tegas Jogi.

Vina dan Eky menjadi korban pembunuhan geng motor pada 2016. Awalnya, kematian mereka dikira kecelakaan lalu lintas, namun penyelidikan Polresta Cirebon mengungkap bahwa mereka dianiaya dan dikeroyok segerombolan remaja di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kasus ini telah diangkat menjadi film bergenre horor yang tayang di bioskop.

Polresta Cirebon menangkap delapan pelaku kasus pemerkosaan, penganiayaan, dan pembunuhan tersebut. Polisi juga mengembangkan kasus berdasarkan bukti dan keterangan saksi teman-teman korban. Kedua korban tewas akibat dianiaya oleh geng motor Moonraker. Para tersangka tertangkap di Jalan Perjuangan (Majasem), Kampung Situgangga, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Tiga pelaku lainnya masih belum tertangkap hingga kini.

Beredar pula rekaman suara yang diduga suara Vina merasuki sahabatnya, Linda. Dalam rekaman tersebut, Vina mengaku menolak cinta Egi, teman Eky, yang membuat Egi marah dan mengajak geng motor untuk membalas dendam dengan memperkosa dan membunuh Vina.

"Salah satunya ada yang suka Vina, temennya Eky, namanya Egi. Terus Vina ngeludahin. Dia dendam sama Vina," bunyi rekaman tersebut. "Terakhir Vina jalan-jalan dari Taman Sumber, terus ada yang ngehajar Eky dari belakang.

Motornya jatuh, terus Vina pingsan. Bangun-bangun mata Vina ditutup terus Vina lagi diperkosa,” lanjut rekaman itu.

Baca Juga: 3 Pria Jadi DPO Pembunuhan Vina, Begini Ciri-cirinya!