Awas! Perang Siber Global Akibat Perang Rusia Vs Ukraina

BaperaNews - Serangan Rusia ke Ukraina kini sudah memasuki hari kelima, meski ada kemungkinan kedua belah pihak akan menjalankan negosiasi dan menghentikan perang, namun situasi di Ukraina masih genting, Rusia pada hari Minggu 27 Februari 2022 bahkan sudah siaga dalam senjata nuklirnya, dan Ukraina terus mendapat bantuan senjata dari berbagai negara termasuk NATO.

Tidak hanya perang terbuka, perang juga terjadi di dunia teknologi dan ranah digital, Ukraina kini membentuk tentara siber atau IT Army. “Kami sedang membuat pasukan IT”tulis Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov di Twitternya Senin 28 Februari 2022.

Tweet tersebut dihubungkan dengan saluran aplikasi pesan Telegram yang menerbitkan daftar situs Web terkemuka dari Rusia, tentara siber Ukraina berencana menyerang 31 situs bisnis besar milik Rusia dan akan melumpuhkan perekonomian mereka.

Beberapa perusahaan besar yang dibidik ialah Rusia Gazprom, Rusia Lukoil, dan beberapa Bank besar. Selain itu juga beberapa web pemerintah. Pada hari Sabtu 26 Februari 2022, situs resmi Kremlin, Kremlin.ru dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui down dan diserang DDoS terdistribusi.

Baca Juga: Kelompok Peretas Anonymous Nyatakan Perang Dengan Rusia

Perangkat lunak penghapus data yang berbahaya juga beredar di Ukraina, menyerang ratusan komputer dan situs, kecurigaan pun dijatuhkan pada Rusia yang dianggap melakukan peretasan di Ukraina dan negara lain, para korban dari lembaga keuangan dan lembaga pemerintah.

Inggris dan Amerika Serikat menyatakan peretas militer dari Rusia berada di balik aksi DDoS pekan lalu, yang membuat kondisi keuangan dan pemerintah Ukraina harus offline dan tidak bisa melakukan interaksi apapun dan kemudian dilakukan serangan kepada negara ini.

Pesawat tercanggih dan terbesar di dunia, Antonov AN 225 Mriya juga dilaporkan sudah hancur ditembak oleh Rusia, Citra Satelit dari Maxar Technologies menunjukkan kerusakan pesawat tersebut di tempat AN 225 disimpan, NASA juga mendeteksi berbagai kerusakan dan kebakaran di Bandara termasuk di lokasi pesawat disimpan pada pukul 11.13 waktu setempat hari Minggu 27 Februari 2022.

“Rusia mungkin sudah menghancurkan Mriya kami” ujar Menteri Luar Negri Ukraina, Dmytro Kuleba dalam cuitan Twitternya. Sebelumnya di pangkalan udara tersebut memang terjadi bentrok dan Rusia mengambil alih pangkalan udara tersebut.

Baca Juga: Breaking News! Ukraina Berhasil Rebut Kembali Kharkiv Dari Rusia