120 Rumah Petak Terbakar di Jakarta Utara, 1 Orang Tewas
Kebakaran hebat melanda Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara pada Rabu pagi, menghanguskan 120 rumah dan 35 lapak pedagang.
BaperaNews - Kebakaran hebat melanda kawasan Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (14/8) pagi, mengakibatkan 120 rumah semi permanen dan 35 lapak pedagang hangus terbakar.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 06.44 WIB ini juga menewaskan seorang wanita lanjut usia bernama Sopiah, yang berusia sekitar 70 tahun.
Menurut Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, kebakaran tersebut diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik.
"Penyebab kebakaran adalah korsleting listrik," ujar Gatot dalam keterangannya.
Sopiah, satu-satunya korban jiwa dalam kejadian ini, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di lokasi kebakaran.
Untuk mengatasi kebakaran ini, Dinas Gulkarmat Jakarta Utara mengerahkan 95 personel pemadam kebakaran. Proses pemadaman dimulai sesaat setelah laporan diterima, dan baru berhasil sepenuhnya sekitar pukul 12.06 WIB.
"Situasi pemadaman selesai," kata Gatot.
Meskipun api berhasil dipadamkan, upaya tersebut tidak tanpa kendala. Gatot menjelaskan bahwa akses menuju lokasi kejadian terhambat oleh kemacetan dan kondisi jalan yang sempit sehingga menyulitkan mobilisasi armada pemadam kebakaran.
Baca Juga: Fakta-fakta Kebakaran di Manggarai, Penyebab Diduga dari Pengisian Daya Ponsel
Kebakaran di Kelurahan Pejagalan ini bukan hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menghancurkan tempat tinggal ratusan warga. Sebanyak 120 rumah petak yang sebagian besar terbuat dari bahan semi permanen habis dilalap api.
Selain itu, 35 lapak pedagang yang berada di sekitar lokasi juga tak luput dari amukan si jago merah. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian dalam sekejap mata, dan kini menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Menurut laporan, saat kebakaran terjadi, banyak penghuni rumah yang panik dan mencoba menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Namun, besarnya api yang cepat menjalar membuat upaya penyelamatan menjadi sulit. Beberapa warga mengaku hanya sempat menyelamatkan diri tanpa sempat membawa harta benda mereka.
"Kami hanya bisa lari, apinya besar sekali," ungkap salah satu warga yang kehilangan rumah dalam kebakaran tersebut.
Kebakaran di Jakarta Utara ini kembali menyoroti masalah korsleting listrik yang sering menjadi penyebab kebakaran di kawasan padat penduduk. Rumah-rumah semi permanen yang dibangun dengan bahan-bahan mudah terbakar, seperti kayu dan triplek, memperburuk situasi saat kebakaran terjadi.
Selain itu, infrastruktur listrik yang kurang memadai di daerah tersebut diduga menjadi faktor yang berkontribusi pada kejadian ini.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya korsleting listrik dan perlunya perbaikan instalasi listrik yang lebih aman, terutama di kawasan padat penduduk.
Ia mengingatkan agar warga lebih berhati-hati dan segera melaporkan jika ada instalasi listrik yang terlihat bermasalah.
Pasca kebakaran, pihak berwenang setempat bersama Dinas Gulkarmat Jakarta Utara melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran dan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Selain itu, upaya pemulihan dan bantuan kemanusiaan bagi para korban kebakaran juga mulai dilakukan oleh pemerintah daerah serta beberapa organisasi sosial.
Baca Juga: SDN Pondok Bambu 01 Jaktim Kebakaran, Semua Bangunan Dilalap Api