WNA Swedia Nikahi Perempuan Asal Gayo Setelah 19 Bulan Kenalan
Seorang warga negara Swedia dan gadis muslim asal Aceh akan menikah setelah 19 bulan berkenalan.
BaperaNews - Perjalanan cinta warga negara asing asal Swedia dan gadis muslim asal Takengon, Aceh Tengah menjadi sorotan. WNA Swedia nikahi gadis Gayo usai berkenalan 19 bulan.
Pria bernama asli Lars Tom tersebut menjadi mualaf pada hari Rabu (30/8) dengan mengucap 2 kalimat syahadat yang dipandu oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Takengon Amry Jalaluddin.
Lars Tom kemudian merubah namanya menjadi Mahdi dan segera sampaikan niatnya untuk menikahi gadis WNI bernama Ratna Mutia.
Mahdi dan Mutia bertemu melalui media sosial. Keduanya merasa cocok meski baru sebentar berkenalan. Mahdi kemudian memutuskan bertemu langsung dengan Mutia di Indonesia.
Kedatangan Mahdi disambut langsung oleh Mutia yang rela datang ke Jakarta. Mutia kemudian membawa Mahdi ke kampung halamannya di Tanoh Gayo, Takengon, Aceh Tengah.
Mahdi dan Mutia akan menikah pada September 2023 ini. WNA Swedia nikahi gadis Gayo tidak dibebani dengan mahar tinggi. Mahar hanya dijadikan syarat sah pernikahan.
Mutia ialah gadis yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan Yayasan Nordeen Dedalu Lut Tawar dan pernah kuliah di Jakarta. Mutia selama ini memang punya impian untuk menikah dengan pria dari luar negeri.
Baca Juga : Swedia Jadikan Seks Sebagai Ajang Olahraga, Banyak Jenisnya!
“Saya tinggal sendiri, jadi saya tidak minta mahar banyak, hanya untuk syarat pernikahan saja” kata Mutia.
Mutia dikenal Mahdi sebagai wanita yang berbakat dan mandiri sekaligus punya jiwa sosial yang tinggi. Mutia aktif di kegiatan amal dan senang membantu masyarakat sekitar.
Pernikahannya dengan Mahdi kini mengharuskannya meninggalkan tanah kelahiran. Ia akan mengikuti suaminya ke Swedia setelah resmi menjadi istri Mahdi.
WNA Swedia nikahi gadis Gayo dilaksanakan pada hari Senin (4/9) di panti asuhan tempat Mutia selama ini dirawat. Meski harus tinggal bersama suami di tempat yang jauh, Mutia yakin bahwa cintanya akan jadi pilar utama dan Mahdi bisa menjadi suami terbaik untuknya.
“Kami ga ada acara resepsi karena ga banyak kenal orang disini. Hanya akad nikah saja. Saya kan orang Aceh ya, jadi cerewet, tapi beliau (Mahdi) sangat sabar dan baik. Beliau cuma ambil cuti satu bulan jadi kami harus segera menikah” pungkas Mutia.
Bagi Mahdi, Mutia membuatnya mengenal pandangan hidup dan nilai agama yang sebenarnya.
Baca Juga : Dubes Swedia Dipanggil Qatar dan Saudi Usai Peristiwa Pembakaran Al Quran