Pasutri Diduga Bunuh Diri di Pantai Gunaksa, Jenazah Pegangan Tangan
Penemuan jenazah pasangan suami istri di Pantai Gunaksa, mengindikasikan tindakan bunuh diri. Baca kronologinya di sini!
BaperaNews - Tragedi mengejutkan terjadi di Desa Gunaksa, Klungkung, Bali, dimana sebuah pasangan suami istri tewas di Pantai Gunaksa pada Jumat, (12/1). Peristiwa yang mendadak ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena jenazah pasutri tersebut ditemukan dalam posisi yang mengindikasikan adanya tindakan bunuh diri.
Pasutri tewas di pantai yang diduga melakukan bunuh diri tersebut bernama Wayan M (41) dan Ni NM (36), ditemukan oleh seorang warga lokal, Wayan Sumarjaya, yang awalnya curiga melihat sepeda motor Honda Supra yang terparkir tanpa pengawasan.
Sumarjaya yang berniat membuka warungnya di Pantai Gunaksa, mendekati tempat kejadian dan menemukan kedua korban dalam keadaan tidak bernyawa dan saling berpegang tangan.
"Saya melihat ada dua orang tertidur di samping batang kayu besar. Karena lama tidak bangun dan cuaca panas saya coba lihat, dari mulutnya keluar busa," menurut keterangan Sumarjaya. Kondisi ini menunjukkan bahwa Wayan M dan Ni NM telah lama tergeletak di bawah sinar matahari yang terik.
"Dari kasat mata, saya lihat tidak ada tanda kekerasan di tubuh kedua jenazah. Namun mulutnya mengeluarkan buih," ujar I Putu Widiada, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, menegaskan dugaan bahwa kematian mereka bukan akibat tindak kekerasan fisik.
Ditemukan pula barang-barang seperti tas dan botol air mineral di sekitar jenazah, serta bekas-bekas api unggun yang menunjukkan bahwa mereka mungkin sudah berada di lokasi sejak malam sebelumnya.
Baca Juga: Tragedi Bunuh Diri Mahasiswi di UB: Surat Wasiat Ungkap Tekanan Mental
Polisi yang melakukan investigasi di lokasi penemuan menemukan beberapa petunjuk penting.
"Kami juga mengamankan handphone milik korban, yang menunjukkan adanya riwayat chat terkait masalah utang piutang," ungkap AKP Anak Agung Made Suantara dari Kasat Reskrim Polres Klungkung. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pasangan suami istri bunuh diri tersebut mungkin mengakhiri hidupnya karena tekanan finansial.
Di tengah suasana duka, keluarga Wayan M dan Ni NM terkejut mendengar kabar meninggalnya kedua korban.
"Dia (Wayan M) kesehariannya biasa saja. Bahkan suka bercanda. Tapi memang agak tertutup sifatnya. Jadi tidak tahu kalau ada masalah atau bagaimana," ujar keluarga korban .
Keluarga dan kerabat korban tidak menyangka bahwa Wayan M dan Ni NM memiliki masalah serius yang mendorong mereka untuk mengambil langkah tragis tersebut.
Wayan M, seorang buruh bangunan, dan istrinya, Ni NM, yang berjualan jajanan Bali, dikenal sebagai pasangan yang aktif dalam kehidupan sosial desa. Mereka meninggalkan dua anak, seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMA dan laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.
"Terkait untuk pemakaman jenazah, kami masih menunggu keputusan pihak keluarga," kata Perbekel Sampalan Kelod, Wayan Budi Susila, menunjukkan bahwa proses pemakaman masih dalam tahap perencanaan.
Baca Juga: Siswi SMP di Semarang Tewas Bunuh Diri di Teras Belakang Rumah