Warga Tolak Tayangan UFC di Indonesia Gegara Dinilai Mengandung Kekerasan dan Pornografi

Aliansi Masyarakat Peduli Kekerasan menggelar aksi protes menuntut penghentian penayangan UFC yang dinilai mengandung unsur kekerasan dan pornografi. Baca selengkapnya di sini!

Warga Tolak Tayangan UFC di Indonesia Gegara Dinilai Mengandung Kekerasan dan Pornografi
Warga Tolak Tayangan UFC di Indonesia Gegara Dinilai Mengandung Kekerasan dan Pornografi. Gambar : Instagram/@halewww

BaperaNews - Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Kekerasan menggelar aksi protes di depan Kantor Mola TV, Jakarta, pada Rabu (12/6). Mereka menuntut penghentian penayangan Ultimate Fighting Championship (UFC) karena dinilai mengandung unsur kekerasan dan pornografi.

Aksi warga tolak tayangan UFC ini diwarnai oleh sejumlah spanduk yang mengkritik dampak negatif dari tayangan UFC.

Sandi, koordinator aksi, menyatakan bahwa UFC, yang disiarkan oleh Mola TV, telah menarik perhatian berbagai kalangan di Indonesia, termasuk anak-anak dan remaja. Menurutnya, adegan-adegan kekerasan dalam UFC dapat memicu tindakan kekerasan di kalangan penonton.

“Oleh karenanya masyarakat yang peduli terhadap kekerasan baik fisik maupun nonfisik menyuarakan aksi damai guna melayangkan tuntutan terhadap Mola TV agar menghapus serta menolak siaran segala bentuk adegan yang di dalamnya termuat unsur kekerasan salah satunya UFC,” ujar Sandi di lokasi aksi.

Sandi menjelaskan bahwa aksi ini berawal dari kekhawatiran terhadap dampak psikologis tayangan UFC terhadap anak-anak dan remaja. Ia menyebutkan bahwa adegan kekerasan dalam pertandingan UFC bisa memengaruhi perilaku anak-anak dan remaja, mendorong mereka untuk meniru tindakan kekerasan yang mereka saksikan.

“Tayangan UFC disiarkan oleh Mola TV sebagai perusahaan berbasis video streaming. Namun maraknya aksi kekerasan yang terjadi di Indonesia dipicu oleh hal-hal yang berbau digital salah satunya video streaming,” jelas Sandi.

“Agar tidak terjadi demikian kami menginisiasi dan mengambil langkah untuk memberikan peringatan dan imbauan bagi Mola TV untuk menutup dan memberhentikan siaran UFC karena dianggap mengandung unsur kekerasan,” lanjutnya.

Baca Juga: Atlet MMA Diduga Bunuh Diri Lompat dari Hotel di Bandung

Menurut Sandi, penghentian tayangan UFC ini penting untuk membentuk karakter pemuda Indonesia yang bebas dari kekerasan. Ia juga menegaskan bahwa semua siaran yang memuat adegan kekerasan harus dihentikan demi melindungi generasi muda dari pengaruh negatif.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Mola TV belum memberikan keterangan resmi terkait aksi tersebut. Mola TV dikenal sebagai penyedia layanan video streaming yang menayangkan berbagai program olahraga, termasuk UFC.

UFC, sebagai organisasi Mixed Martial Arts (MMA) terbesar di dunia yang berbasis di Amerika Serikat, memiliki penggemar yang cukup besar di Indonesia. Hal ini menimbulkan dilema antara popularitas tayangan dan dampak negatif yang dikhawatirkan oleh masyarakat.

Sejumlah pihak mendukung aksi ini karena merasa bahwa tayangan UFC memang tidak pantas ditonton oleh anak-anak dan remaja. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tayangan UFC adalah bagian dari hiburan olahraga yang memiliki basis penggemar tersendiri.

UFC telah menjadi fenomena global, termasuk di Indonesia. Pertarungan yang menampilkan berbagai gaya bertarung seperti Brazilian Jiu-Jitsu, tinju, dan Muay Thai menarik perhatian banyak penggemar olahraga di seluruh dunia. Di Indonesia, pertarungan UFC yang melibatkan petarung lokal seperti Jeka Saragih semakin meningkatkan minat terhadap olahraga ini.

Jeka Saragih, petarung asal Indonesia, dijadwalkan bertanding melawan Westin Wilson, seorang petarung berusia 35 tahun dengan gaya Brazilian Jiu-Jitsu.

Pertarungan ini menjadi perhatian banyak penggemar UFC di Indonesia dan menambah popularitas olahraga ini. Namun, popularitas ini juga membawa kekhawatiran tentang dampak tayangan UFC terhadap penonton muda, khususnya anak-anak.

@baperanews.com

Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Kekerasan menggelar aksi protes di depan Kantor Mola TV, Jakarta, pada Rabu (12/6). Mereka menuntut penghentian penayangan Ultimate Fighting Championship (UFC) karena dinilai mengandung unsur kekerasan dan p*rn*grafi. #viral #UFC ♬ suara asli - BAPERA NEWS

Baca Juga: Fix! Raffi Ahmad Bakal Tinju Lawan Ariel Noah Bulan Desember ini