Viral! Turis China Kencingi Kuil di Jepang Langsung Diburu Polisi
Polisi Jepang sedang memburu seorang turis China melakukan vandalisme dan mengencingi kuil. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Polisi Jepang tengah memburu pelaku vandalisme yang telah mengotori Kuil Yasukuni yang sangat sakral di Tokyo. Aksi tidak bertanggung jawab ini memicu kecaman publik setelah seorang turis China merekam dirinya sendiri melakukan tindakan provokatif tersebut.
Dilaporkan oleh ABC News pada Minggu (9/6), insiden ini bermula ketika polisi Jepang mencari tersangka yang mencoret-coret pintu Kuil Yasukuni dengan kata 'toilet'. Motif dari aksi vandalisme ini ternyata merupakan bentuk protes terhadap pelepasan air limbah radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.
Video yang menjadi viral menunjukkan seorang pria China yang mengidentifikasi dirinya sebagai Iron Head mengkritik pembuangan air limbah radioaktif ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak. Dalam video lain, dia terlihat melakukan tindakan provokatif dengan kencing di pilar kuil dan menggunakan cat semprot untuk menulis 'toilet' di bagian kuil.
Selain itu, ditemukan dua lembar kertas dengan tulisan 'Orang-orang di dunia, bersatu' dan 'Tapi bukan kalian' dalam bahasa China di dekat patung anjing singa penjaga di lokasi tersebut.
Baca Juga: 2 Turis Tanzania Buka Jasa Open BO, Kini Dideportasi Imigrasi
Polisi Jepang segera melakukan penyelidikan dan memburu dua orang yang terlibat dalam insiden tersebut, baik yang muncul dalam video maupun yang merekamnya. Media lokal melaporkan bahwa insiden terjadi pada Jumat malam setelah kuil ditutup, dan pelaku diduga telah meninggalkan Jepang.
Kuil Yasukuni, melalui sebuah pernyataan yang dirilis kepada Associated Press, menyatakan penyesalan mereka atas kejadian vandalisme dan turis China kencingi kuil ini. Tindakan tersebut dianggap merendahkan martabat kuil yang sangat dihormati.
Untuk mencegah kejadian serupa terulang, Kuil Yasukuni akan terus meningkatkan patroli keamanan di sekitar wilayahnya. Hal ini bertujuan agar pengunjung dapat memberikan penghormatan dengan tenang tanpa adanya gangguan. Pihak kuil juga telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang dan proses penyelidikan sedang berlangsung.
Grafiti yang mencemarkan telah segera dibersihkan pada hari Senin, dan upaya terus dilakukan untuk memastikan kebersihan dan keamanan lingkungan kuil.
Baca Juga: Pejabat di China Dijatuhi Hukuman Mati Usai Korupsi Rp2,4 Triliun