Viral Terjun Payung Anggota TNI AU Mendarat di Atap Rumah Warga

Seorang penerjun payung yang merupakan anggota TNI AU mendarat di atap rumah warga di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Viral Terjun Payung Anggota TNI AU Mendarat di Atap Rumah Warga
Viral Terjun Payung Anggota TNI AU Mendarat di Atap Rumah Warga. Gambar : Kolase Instagram/@kabarnegri

BaperaNews - Seorang penerjun payung yang merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mendarat di atap rumah warga saat sedang berlatih terjun payung di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Senin (27/11).

Sebelum mendarat di atap rumah, terlihat payung sang penerjun menyentuh antena rumah, mengakibatkan patahnya bagian atas antena tersebut. Setelahnya, payung penerjun tersangkut di kabel listrik milik PLN yang melintang di jalan depan rumah.

Warga segera berusaha memberikan pertolongan, dan TNI Komandan Koramil Ponggok Kapten Inf. Slamet Gunarto memberikan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Menurut Slamet, peristiwa ini melibatkan Serda S, anggota Batalyon Infanteri Para Raider 501 Madiun, yang sedang menjalani Latihan Terjun Taktis.

Latihan tersebut melibatkan 211 personel TNI, dimulai pada pukul 06.30 WIB dengan target pendaratan di Desa Gembongan, wilayah perbatasan Kecamatan Ponggok dan Kecamatan Udanawu.

Baca Juga : Anggota TNI Berantem dengan Sopir Ambulans, Istri Tempeleng Korban

Serda S mendarat di atap rumah warga karena melenceng sejauh sekitar 50 meter dari zona pendaratan yang telah ditentukan. Menurut Slamet, hal ini biasa terjadi akibat angin kencang di atas. Meskipun demikian, Slamet memastikan bahwa warga pemilik rumah tidak menuntut ganti rugi kepada TNI.

Dampak dari insiden ini terlihat pada kerugian yang dialami pemilik rumah, termasuk genteng pecah dan antena patah. Namun, warga setempat menunjukkan sikap kepedulian dengan menyediakan nasi bungkus untuk seluruh personel TNI yang ikut dalam latihan.

Warga yang terkena dampak langsung, seperti Pak Nasikin, menyatakan bahwa yang terpenting adalah keselamatan sang penerjun.

Slamet menegaskan bahwa selama latihan, PLN telah mematikan aliran listrik di sekitar area pendaratan untuk menjaga keamanan. Sesuai jadwal, sesi latihan berakhir sekitar pukul 10.30 WIB.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga : Polisi Dianiaya Oknum TNI, Motifnya Gegara Cemburu