Viral Rekaman CCTV Terjadi Kekerasan Anak di Daycare Medan, Korban Dipaksa Makan Nasi Panas
Viral di media sosial sebuah rekaman CCTV memperlihatkan tindakan kekerasan pada anak di Murni Daycare, Medan, Sumatera Utara.
BaperaNews - Kasus dugaan kekerasan anak di Murni Daycare, Medan, Sumatera Utara, menarik perhatian publik setelah sebuah video CCTV memperlihatkan pengasuh daycare melakukan tindakan tidak layak terhadap seorang anak yang diasuh.
Peristiwa tersebut terjadi di Murni Daycare, yang terletak di Jalan Abadi Komplek Al-Abadi, Medan.
Rekaman video ini menampilkan momen saat pengasuh memaksa seorang anak memakan makanan, di mana anak tersebut terlihat tidak nyaman dan berusaha menolak.
Tindakan Kekerasan Terungkap dari Rekaman CCTV
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat pengasuh, yang mengenakan jilbab, menyuapi anak tersebut dengan paksaan, membuatnya tampak ketakutan dan tidak nyaman.
Pada awalnya, pengasuh terlihat menyuapi anak dengan minuman menggunakan sendok. Anak yang menjadi korban terlihat menolak, tetapi pengasuh tetap memaksa minuman tersebut masuk ke dalam mulutnya.
Tidak berhenti di situ, pengasuh bahkan terlihat memukul wajah anak itu dengan sendok yang digunakan.
Selanjutnya, rekaman menunjukkan pengasuh mulai menyuapi anak tersebut dengan makanan. Meskipun korban berusaha menolak, pengasuh tetap memaksa makanan masuk sambil menahan tangan anak tersebut agar tidak bisa bergerak.
Anak itu tampak tidak berdaya saat ia berusaha melepaskan diri dari paksaan pengasuh, tetapi upayanya sia-sia karena tangan korban ditahan erat.
Kejadian serupa diduga telah terjadi berulang kali dengan pelaku yang sama, menimbulkan kekhawatiran atas praktik pengasuhan di tempat penitipan anak tersebut.
Baca Juga : KPAI: Ada 100 Daycare di Depok tetapi Hanya 12 yang Punya Izin
Respons Orang Tua dan Trauma yang Dialami Anak
Ibu korban, Cici Anastasya, merasa sangat kecewa dan menyayangkan tindakan yang terjadi di daycare tempatnya mempercayakan perawatan anak.
Cici pun telah melaporkan kasus kekerasan anak ini ke Polres Medan guna memastikan tindakan hukum yang tegas bagi pihak daycare maupun pelaku.
Melalui akun Instagram-nya, @cicianastasya__, ia membagikan perasaan kecewa atas insiden tersebut.
“Saya tidak menyangka kejadian ini terjadi pada anak saya. Sangat menyayangkan ibu yang saya percayakan untuk menjaga anak saya malah melakukan hal seperti ini terhadap anak saya di daycare/penitipan harian," tulis Cici dalam unggahannya.
Selain itu, Cici juga mengungkapkan bahwa anaknya mengalami trauma akibat kejadian ini. Anak tersebut sekarang menunjukkan ketakutan terhadap wanita yang memakai jilbab dan merasa tidak nyaman makan dengan sendok, kemungkinan besar karena pengalaman pahit saat dipaksa memakan makanan panas.
Trauma yang dialami anaknya disebabkan oleh pengalaman menyakitkan saat pengasuh daycare menyuapi anak tersebut dengan nasi panas, yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada mulut anak dan ketidakmampuan untuk mengunyah dengan baik.
Cici menjelaskan kondisi yang dialami anaknya saat dipaksa makan makanan panas itu, "Anakku diam nggak berkutik. Mulut anak pun nggak bisa ngunyah karena susah buat nelan makanan panas. Orang dewasa aja kalau makanan panas nggak sanggup apalagi anak kecil yang lidahnya masih perasa kuat," ungkapnya.
Kasus dugaan kekerasan anak di daycare ini memicu kekhawatiran masyarakat, khususnya para orang tua yang mempercayakan perawatan anak mereka di tempat penitipan.
Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh di daycare, khususnya yang berkaitan dengan pemaksaan fisik atau mental, dapat memberikan efek traumatis yang lama terhadap anak, seperti yang dialami anak dari Cici Anastasya.
Dalam penanganan kasus ini, diharapkan ada penyelidikan yang mendalam dari pihak kepolisian untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dan memastikan keadilan bagi korban.
Masyarakat juga berharap agar insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak pengelola daycare untuk memperketat prosedur dalam merekrut pengasuh, sehingga memastikan keselamatan anak-anak yang dititipkan.
Baca Juga : Pemilik Daycare di Pekanbaru yang Aniaya Anak Dijadikan Tersangka Tapi Tak Ditahan