Varian Baru Botswana Dari Afrika Bisa hindari Kekebalan, Tetap Gunakan Masker !
Varian baru virus Covid-19 disebut ahli bisa hindari kekebalan, diketahui terdeksi di Afrika Selatan. Hal ini perlu jadi perhatian agar masyarakat tetap gunakan masker. Berikut informasinya !
BaperaNews - Virus corona varian baru yang tampaknya menyebar dengan cepat dan bisa menghindari kekebalan mulai terdeteksi. Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengumumkan bahwa telah mendeteksi varian baru dari virus corona tersebut, pertama kali di Botswana.
"Awalnya terlihat seperti beberapa wabah cluster, tetapi sejak kemarin, indikasi datang dari ilmuwan kami dari Network of Genomic Surveillance (Jaringan Pengawasan Genomik) bahwa mereka sedang mengamati varian baru," kata Menteri Kesehatan Joe Phaahla.
Varian baru tersebut akhirnya dijuluki dengan sebutan B.1.1.529. Menurut Phaahla, awal mula terdeteksinya varian baru tersebut ditemukan di Afrika Selatan, Botswana pada seseorang yang pergi ke Hong Kong dan berasal dari Afrika Selatan.
Dalam jumpa pers nya, para ilmuwan genomik Afrika Selatan menyampaikan bahwa varian Covid-19 baru tersebut memiliki jumlah mutasi virus yang sangat luar biasa. Mereka mengatakan bahwa terdapat 30 protein spike kunci yang terdapat dalam varian baru virus corona tersebut.
Direktur Center for Epidemic Response and Innovation, Profesor Tulio de Oliveira menjelaskan bahwa varian baru virus corona atau varian B.1.1.529 tersebut memiliki lebih banyak mutasi virus corona dari perkiraan mereka.
"(Varian baru Botswana) menyebar dengan sangat cepat dan kami memperkirakan akan melihat tekanan dalam sistem kesehatan beberapa hari hingga beberapa minggu ke depan," kata dia.
Oleh karena itu, ia pun menghimbau dan menyarankan masyarakat untuk dapat mengantisipasi peristiwa penyebaran super yang mungkin dapat terjadi dari varian baru Botswana ini.
Varian baru Botswana bisa hindari kekebalan
Mutasi virus yang dibawa oleh varian baru B.1.1.529 yang terdeteksi pertama kali di Botswana ini dikatakan dapat menghindari kekebalan, bahkan sampai berpotensi meningkatkan penularan virus corona SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.
Akan tetapi, beberapa orang mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengatakan apa dampak mutasi pada kemanjuran vaksin Covid-19 yang telah digunakan saat ini. Mereka pun menyampaikan bahwa perlu lebih banyak penelitian mengenai hal tersebut agar dapat memahami tingkat keparahan klinis dari infeksi varian baru dari Botswana ini dengan membandingkan antara varian baru dengan varian Covid-19 sebelumnya.
De Oliveira menambahkan bahwa signifikansi dari varian baru Botswana ini masih belum pasti dan alat terbaik yang dimiliki saat ini untuk melawan varian-varian virus corona adalah vaksin.
Lebih lanjut De Oliveira menjelaskan, masih perlu dilakukan studi laboratorium untuk menguji vaksin dan potensi penghindaran kekebalan yang diduga bisa dilakukan varian baru virus corona ini. Upaya antisipasi penularan Covid-19 akibat varian baru dari B.1.1.529 yang terdeteksi pertama kali di Botswana ini, pemerintah Inggris pun telah melarang penerbangan dari 6 negara di Afrika.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid menyampaikan akan menambahkan enam negara ke dalam daftar merah mulai Jumat tengah hari. Enam negara diantaranya yakni penerbangan ke Inggris dari Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Botswana, Eswatini dan Zimbabwe. Artinya, penduduk Inggris dan warga negara Inggris dan Irlandia yang tiba di rumah dari titik keberangkatan tersebut harus menjalani karantina hotel selama 10 hari dengan biaya sendiri.
"UKHSA sedang menyelidiki varian baru. Lebih banyak data diperlukan tetapi kami mengambil tindakan pencegahan sekarang," kata Javid.
Ia juga menambahkan bahwa varian baru Covid-19 yang diidentifikasi di Afrika Selatan mungkin akan lebih menular daripada jenis varian Delta serta ia mengkhawatirkan vaksin yang dimilikinya saat ini menjadi kurang efektif.
"Vaksin yang saat ini kita miliki mungkin kurang efektif," kata dia.
Terkait varian baru virus corona ini, pejabat Afrika selatan sudah memberikan laporannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (26/11). Varian B.1.1.529 yang terdeteksi ini telah diklasifikasikan sebagai ‘varian dalam pemantauan’.