Terkait Pencabutan Status Bandara, Anggota DPR RI Ilham Pangestu Akan Berjuang Suarakan Hak Aceh

Anggota DPR RI Ilham Pangestu akan bawa hak Aceh untuk pertahankan Status Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda

Terkait Pencabutan Status Bandara, Anggota DPR RI Ilham Pangestu Akan Berjuang Suarakan Hak Aceh
Anggota DPR RI Ilham Pangestu saat bersama Saifullah SE, Abdul Hadi Abidin (Adi Maros) dan juga Direktur Bapera News Muhammad Roiyhan Adinegara. Gambar : Redaksi Baperanews.com

BaperaNews - Mengambil sikap dari isu yang sedang ramai beredar di media sosial, dimana akan dicabutnya status Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda menjadi bandara biasa.

Ketua Harian Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Aceh, Zikrullah Ibna meminta kepada anggota DPR RI asal Aceh untuk memanggil Menteri Perhubungan.

Zikrullah Ibna mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan salah satu anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar asal Aceh dari komisi V yaitu saudara Ilham Pangestu agar segera menyikapi perkembangan tersebut.

“Alhamdulillah tadi Kami menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh kepada Pak Ilham Pangestu, harapan Kami beliau segera menyikapinya dan memanggil kementerian terkait, dalam hal ini Kemenhub,” Ujar Zikrullah Ibna.

Menurut Zikrullah, komunikasi ini menjadi penting untuk mengetahui sejauh mana kebenaran informasi tersebut, jika berita tersebut benar dirinya tidak akan tinggal diam.

Baca Juga : Ketua Komisi X DPR: Tolak Harga Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu

Zikrullah Ibna juga menambahkan bahwa Bapera Aceh melalui saudara Ilham Pangestu meminta kepada Kementerian terkait agar mempertahankan status bandara SIM seperti semula, yaitu Bandara Internasional.

“Sebagai perwakilan kami di lembaga penting negara, maka anggota DPR RI dari komisi yang bersangkutan harus menyuarakan tentang kegelisahan masyarakat Aceh ini,” harap Zikrullah.

Zikrullah Ibna Berharap anggota DPR RI asal Aceh dapat memberikan pemahaman kepada pihak terkait bahwa Aceh dari dulu memiliki sejarah hubungan internasional dengan berbagai belahan dunia mulai dari Asia, Arab hingga Eropa.

“Harusnya kita hari ini bersama-sama memikirkan supaya Aceh kembali berdaya dan berjaya seperti dahulu kala jangan malah sebaliknya,” imbuh Zikrullah Ibna.