Ketua Komisi X DPR: Tolak Harga Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu

Ketua Komisi X DPR tidak setuju dengan kenaikan harga tiket Candi Borobudur sebesar Rp 750 Rb, perlu untuk dilakukan evaluasi lagi untuk harga tiket Borobudur.

Ketua Komisi X DPR: Tolak Harga Tiket Candi Borobudur Rp 750 Ribu
Ketua Komisi X DPR tak setuju dan perlu dilakukan evaluasi untuk harga tiket Candi Borobudur Rp. 750 Rb. Gambar : Unsplash.com/Snowscat

BaperaNews - Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda menolak rencana Menko Marves Luhut Binsar untuk menaikkan harga tiket masuk ke Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu bagi wisatawan lokal, hal ini dinilai memberatkan dan perlu dilakukan evaluasi.

“Saya pada harga tiket ke Candi Borobudur Rp. 750.000 ribu bagi wisatawan lokal  tidak setuju, saya tidak setuju dan kalau sudah diputuskan saya kira perlu untuk dilakukan evaluasi” ujar Syaiful Huda hari Senin (6/6).

Politikus PKB tersebut menilai alasan Luhut untuk menaikkan harga tiket masuk Borobudur memang bisa diterima, namun menurutnya ada cara lain untuk mencegah penumpukan di atas Candi Borobudur atau di bagian stupa.

Ketua Komisi X DPR, Huda mencontohkan, misalnya dengan membatasi jumlah wisatawan, jumlah kunjungan per harinya, atau melakukan pengaturan jam kunjungan ke Candi Borobudur.

“Pada konteks praktiknya, saya pikir ada cara lain kalau konteksnya untuk proteksi, dalam rangka memproteksi itu, bukan menaikkan tarif harga tiketnya” imbuh Huda.

Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR juga menyebutkan Borobudur tidak boleh jadi kawasan wisata eksklusif, ia tidak ingin kebijakan dari pemerintah justru membuat masyarakat jauh dari pemahaman dan pengalaman sejarah spiritual dari Borobudur.

“Saya masih setuju Borobudur harus tetap jadi destinasi yang bisa diakses sebanyak mungkin oleh wisatawan kita” tutur Huda.

Baca Juga : Ganjar Pranowo Akhirnya Buka Suara Mengenai Tiket Candi Borobudur Rp750 Ribu

Kemudian Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda meminta Kemenparekraf membuka ruang dialog bersama sejumlah pihak, termasuk dengan Komisi X DPR terkait rencana menaikkan harga tiket masuk Borobudur tersebut. “Ya kita minta ada diskusi dulu, ada semacam konsultasi publik dan saya kira Kemenparekraf bisa ambil inisiatif” ucapnya.

Sebelumnya, Luhut viral di berbagai platform media sosial sebab mengumumkan harga masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan US$100 untuk wisatawan asing, sedangkan harga paling murah bisa didapat oleh kalangan pelajar yakni Rp 5.000 ribu.

Selain itu, jumlah pengunjung juga akan dibatasi, sehari maksimal 1.200 orang serta wajib memakai jasa pemandu wisata yang berasal dari warga sekitar Borobudur.

Luhut mengungkap kenaikan harga tiket Candi Borobudur hanyalah untuk melestarikan kekayaan sejarah budaya Indonesia. Namun kini disampaikan lagi bahwa keputusan tersebut belum final atau keputusan tetap.

Berita ini pun sempat trending di Twitter selama 2 hari dan jadi bahan bercanda warganet.

Warganet berpendapat uang Rp 750.000 bisa untuk jalan-jalan di Yogyakarta selama lima hari bahkan seminggu, ada pula warganet yang berkelakar dengan menyarankan semua pengunjung untuk memakai seragam sekolah agar bisa masuk Borobudur dengan biaya murah Rp 5.000.