Suara Ganjar-Mahfud Kalah di TPS Sendiri
Pemilu terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD kalah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sendiri. Simak Selengkapnya di sini!
BaperaNews - Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Anies-Muhaimin, memenangkan perolehan suara di lokasi mencoblos Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yaitu Tempat Pemungutan Suara (TPS) 53 Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Pemilihan Presiden 2024.
Dalam penghitungan suara yang digelar setelah dua jam pemungutan suara, Anies-Muhaimin berhasil meraih dukungan mayoritas dengan total 113 suara sah.
Hal tersebut membuat mereka unggul dari kedua rivalnya, yakni pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, yang hanya menerima 76 suara, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, yang hanya mendapatkan 67 suara.
Penghitungan suara yang dilakukan oleh kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) dipimpin oleh Reza, Ketua KPPS setempat di TPS 53.
Dari total 259 suara yang terhitung, 3 diantaranya dinyatakan tidak sah. Meskipun persaingan di antara ketiga pasangan calon berlangsung ketat, namun Anies-Muhaimin berhasil meraih kemenangan meyakinkan di TPS tersebut.
Kemenangan ini menjadi sorotan terutama karena TPS 53 Kebagusan merupakan basis dukungan bagi pasangan Ganjar-Mahfud.
Namun, hasil penghitungan menunjukkan Ganjar-Mahfud kalah di tempat pemungutan suara yang seharusnya menjadi wilayah kuatnya.
Baca Juga : PDIP Ungkap Ada Kecurangan Yang Terjadi Dalam Pemilu 2024
Sebelumnya, Ganjar-Mahfud telah mengalami penurunan popularitas di tengah kampanye Pilpres 2024.
Meskipun memiliki nama besar di panggung politik nasional, pasangan ini terus menghadapi tantangan dari lawan-lawannya. Dengan kekalahan di TPS sendiri, Ganjar-Mahfud harus menghadapi realitas pahit bahwa basis dukungannya tidak lagi sekuat yang diharapkan.
Pilpres 2024 sendiri menjadi ajang yang penuh dengan dinamika politik dan persaingan ketat antara pasangan calon. Setiap TPS menjadi arena pertarungan yang crucial bagi kedua belah pihak, karena perolehan suara di setiap tempat dapat berdampak besar pada akumulasi suara keseluruhan.
Dengan demikian, hasil di TPS 53 Kebagusan Jakarta Selatan menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami penurunan signifikan, terutama dengan kekalahan mereka di wilayah yang seharusnya menjadi basis kuat.
Hal ini juga menjadi refleksi dari dinamika politik yang terjadi di Pilpres 2024, di mana popularitas dan dukungan tidak dapat dijamin semata-mata oleh nama besar atau rekam jejak politik semata.
Dalam pemilu, setiap suara di setiap TPS memiliki arti dan dampak yang besar bagi nasib para kandidat.
Baca Juga : Ungguli Quick Count, Prabowo Gibran Dapat Kiriman Karangan Bunga