Santri di Magelang Jadi Korban Penganiayaan Preman Saat Ronda

Seorang santri di Magelang yang sedang melakukan ronda menjadi korban penganiayaan oleh preman. Simak selengkapnya disini!

Santri di Magelang Jadi Korban Penganiayaan Preman Saat Ronda
Santri di Magelang Jadi Korban Penganiayaan Preman Saat Ronda. Gambar : Kompas.com/ Dok. Egadia Birru

BaperaNews - Peristiwa penganiayaan terhadap santri yang sedang melakukan ronda di Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, menjadi viral di media sosial. 

Insiden yang terekam kamera pengawas (CCTV) ini terjadi pada Minggu (13/10) sekitar pukul 03.00 WIB, dan mendapat perhatian publik setelah tersebar di berbagai platform media sosial. 

Dalam rekaman berdurasi lebih dari dua menit, terlihat seorang pemuda yang diduga preman mendatangi santri yang sedang berjaga malam dan melakukan tindak kekerasan.

Kejadian bermula ketika Ahmad Munawa (18), santri Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin, Magelang, bersama empat rekannya sedang melakukan ronda malam di depan pesantren.

Berdasarkan keterangan Ahmad, dua pemuda tak dikenal mendekat dengan mengendarai sepeda motor. Salah satu dari mereka turun dan langsung mendekati para santri yang tengah berjaga.

"Dia bertanya, ‘kenapa kamu senyum-senyum? Nggak terima?’. Tiba-tiba saya ditendang," ujar Ahmad saat ditemui di pondok pesantren pada 14 Oktober 2024.

Dalam rekaman CCTV, tampak pelaku juga meminta uang dari para santri dengan dalih membeli minuman keras. Meskipun ditolak, pelaku tetap melakukan aksi kekerasan terhadap para santri. Ahmad mengalami luka di kepala, lengan kiri, dan lutut yang masih terasa nyeri.

Baca Juga : Baru Laku Rp30.000, Hasil Jualan Es Teh Remaja di Karawang Dipalak Preman

Tidak butuh waktu lama bagi warga dan pihak berwajib untuk mengidentifikasi serta menangkap para pelaku penganiayaan ini. Kedua pelaku diketahui berinisial AM (20), warga Desa Purwodadi, Tegalrejo, dan RKA (22) asal Cawas, Klaten.

Usai insiden di depan Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin, keduanya ditangkap oleh warga sekitar. Kepala Kepolisian Sektor Tegalrejo, AKP Zubaidah, mengonfirmasi bahwa para pelaku mengalami luka di kepala dan hidung akibat amukan massa.

"Saat diserahkan ke polsek, dua pelaku sudah dalam keadaan luka di kepala dan hidung," jelas Zubaidah. Saat ini, kasus penganiayaan ini tengah ditangani oleh Polresta Magelang untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian ini memicu reaksi luas, terutama di kalangan warganet yang mengecam tindak kekerasan terhadap para santri yang tengah ronda malam.

Video yang diunggah akun X @bacottetangga__ menunjukkan detik-detik penganiayaan tersebut. Banyak komentar di media sosial yang menyatakan dukungan kepada para korban dan desakan agar pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku.

Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyiin menyampaikan keprihatinan atas insiden ini dan berterima kasih kepada pihak kepolisian serta warga yang cepat bertindak. Ahmad dan rekan-rekannya mengaku trauma, terutama saat harus kembali melakukan ronda malam.

Kepala Pesantren berharap agar pihak berwajib dapat memberikan jaminan keamanan di sekitar pesantren agar kegiatan ronda malam dapat berjalan aman tanpa ancaman.

Polresta Magelang menyatakan bahwa kasus ini akan diselidiki secara tuntas guna memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Rencana patroli lebih rutin di area sekitar pesantren juga sedang dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa.

Baca Juga : Viral Beredar Video Aksi Premanisme Pria Baju Merah Ngamuk Karena Gagal Malak di Kranggan