Perundungan Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Pelakunya Ada Anak Pejabat

Kasus bullying di Binus School Simprug melibatkan korban RE yang mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual saat orientasi sekolah.

Perundungan Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Pelakunya Ada Anak Pejabat
Perundungan Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Pelakunya Ada Anak Pejabat. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Kasus bullying yang menimpa siswa di Binus School Simprug mengundang perhatian dari berbagai pihak. Korban yang berinisial RE mengalami perundungan saat mengikuti orientasi sekolah.

Kejadian ini diungkapkan oleh kuasa hukum korban, Sunan Kalijaga, beserta timnya, yang mengajak awak media untuk membahas serius masalah ini.

Menurut Sunan, perundungan yang dialami oleh RE tidak hanya sebatas kata-kata kasar, melainkan juga melibatkan kekerasan fisik dan pelecehan seksual.

"Ada bukti kuat kekerasan," ungkapnya, merujuk pada hasil visum yang menunjukkan adanya tindakan kekerasan terhadap RE. Hal ini juga berujung pada perawatan medis yang harus dijalani korban selama dua hari di rumah sakit.

Orang tua RE, yang sangat merasa keberatan dengan apa yang terjadi, telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak sekolah. Sayangnya, laporan tersebut tidak mendapatkan tanggapan.

Pihak sekolah menganggap bahwa tindakan bullying ini adalah hal yang biasa terjadi dalam proses orientasi. Sikap ini jelas membuat orang tua RE semakin geram.

Menurut laporan terbaru, Sunan Kalijaga dan timnya berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Polres Jakarta Selatan dan Komisi X DPR agar kasus ini segera ditindaklanjuti.

"Kami ingin agar tidak ada korban lain yang mengalami hal serupa," kata Sunan.

Baca Juga: Anak Kelas 4 SD Sampai Dilarikan ke IGD Akibat Jadi Korban Bullying, Dipaksa Makan Roti Berduri

Pihak kepolisian, melalui Kasie Humas AKP Nurma Dewi, menyatakan bahwa kasus ini sudah naik ke tahapan penyidikan, dan mereka telah memeriksa 18 saksi untuk mendapatkan keterangan yang akurat.

Orang tua RE dan tim kuasa hukum mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban.

"Kami ingin menjamin keamanan anak kami agar bisa bersekolah di sini tanpa takut di-bully," tegas Sunan. Namun, pihak sekolah tampaknya enggan untuk memberikan jaminan tersebut. Sikap acuh dari pihak sekolah menambah kekesalan orang tua korban.

Orang tua RE mengungkapkan rasa kecewa yang mendalam.

"Dulu saya berharap anak saya bisa mendapatkan pendidikan yang baik di Binus School Simprug, tapi sekarang saya merasa tertipu," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa anaknya sering dihina dan dipermalukan oleh sekelompok siswa yang mengaku sebagai "geng".

Keberadaan anak-anak anggota dewan dan anak pengusaha di dalam geng tersebut semakin membuat situasi menjadi rumit.

RE mengaku bahwa ia sering dihina dan dipaksa untuk mengikuti aturan yang dibuat oleh geng tersebut, termasuk ancaman agar tidak melapor kepada guru. 

Meski sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah dan beberapa guru, tidak ada tindakan nyata yang diambil untuk menghentikan perundungan. 

Baca Juga: Viral! Siswa SMP di Gowa Dibully Temannya hingga Terkapar, Ditonton Teman Sekelas