Pihak Binus School Simprug Bantah Isu Perundungan di Sekolah
Binus School Simprug membantah tuduhan bullying dan pelecehan seksual. Haris Suhendra menjelaskan bahwa investigasi menemukan perselisihan antarsiswa, bukan bullying.
BaperaNews - Baru-baru ini, Binus School Simprug ramai dibicarakan mengenai kasus bullying yang melibatkan sejumlah siswa. Namun, pihak sekolah membantah kasus bullying dan pelecehan seksual seperti yang sebelumnya diberitakan.
Hal ini disampaikan oleh Haris Suhendra, perwakilan Hubungan Masyarakat Binus School Education.
Haris menjelaskan bahwa setelah melakukan investigasi, pihak sekolah tidak menemukan bukti yang mengarah pada tindakan bullying atau pelecehan seksual.
"Sekolah telah melaksanakan investigasi berdasarkan bukti dan saksi, kami menemukan bahwa kejadian tersebut adalah perselisihan antarsiswa," ungkapnya.
Sekolah menanggapi laporan yang masuk dengan serius, dan tidak ada temuan yang menunjukkan adanya tindakan bullying.
"Kami menyayangkan adanya tuduhan serta pernyataan yang tidak benar yang disampaikan dalam sejumlah kesempatan," tambah Haris.
Dia juga menegaskan bahwa pihak sekolah bertanggung jawab dalam menangani setiap insiden yang terjadi di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Perundungan Terjadi di Binus School Simprug, Diduga Pelakunya Ada Anak Pejabat
Dalam kejadian ini, semua siswa yang terlibat sudah mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Binus School.
"Siswa telah mendapatkan sanksi berdasarkan fakta yang ditemukan dan sesuai dengan peraturan sekolah," jelas Haris.
Selain itu, Binus School Simprug juga menjamin bahwa semua siswa akan mendapatkan dukungan pembelajaran, baik secara luring maupun daring.
Haris juga menekankan pentingnya mediasi antara siswa dan keluarga yang terlibat untuk menciptakan suasana yang lebih baik.
"Kami telah memfasilitasi mediasi dengan keluarga siswa lainnya," katanya.
Seiring dengan perkembangan kasus ini, pihak kepolisian juga terlibat dalam penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan bullying dan pelecehan seksual yang dilaporkan oleh seorang siswa berinisial RE (16).
Kasus ini sudah tercatat dalam Laporan Polisi Nomor STTLP/B/331/I/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya. Hal ini menunjukkan bahwa semua laporan akan ditangani dengan serius untuk mencapai keadilan.
Baca Juga: Anak Kelas 4 SD Sampai Dilarikan ke IGD Akibat Jadi Korban Bullying, Dipaksa Makan Roti Berduri