Perdana Menteri Inggris Beri Respon Atas Ancaman Nuklir Vladimir Putin
Perdana menteri Inggris berikan respon soal ancaman senjata nuklir yang siap diluncurkan oleh presiden Rusia Vladimir Putin. Simak berita lengkpanya!
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja mengancam dalam pidatonya bahwa dia memiliki senjata nuklir yang siap sedia dia luncurkan jika ada yang berani menggunakan cara militer untuk menghentikan pengambilalihan Rusia terhadap Ukraina.
Melansir dari The Korea Times, Jumat 25 Februari 2022, ancaman itu diduga bisa kebohongan belaka untuk Rusia memamerkam taringnya namun tidak dipungkiri bahwa ancaman itu menjadi pertimbangan berbagai pihak untuk lebih berhati-hati.
Amerika Serikat (AS) mengecam keras langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan pasukan nuklir negaranya dalam siaga tinggi. Ditegaskan AS bahwa langkah semacam itu berbahaya dan tidak bisa diterima.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menilai keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyiagakan pasukan nuklir sebagai pengalihan dari apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina. Johnson merujuk pada perlawanan sengit yang diberikan Ukraina terhadap invasi militer Rusia sejak pekan lalu.
"Ini adalah orang-orang tidak bersalah yang menghadapi tindakan agresi yang sama sekali tidak beralasan terhadap mereka, dan apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka melawan, mungkin dengan efek lebih besar, dengan lebih banyak perlawanan, daripada yang diperkirakan Kremlin," sebut Johnson dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Senin (28/2/2022).
Baca Juga: Kelompok Peretas Anonymous Nyatakan Perang Dengan Rusia
Saat ditanya soal keputusan Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam kondisi siaga tinggi, Johnson menjawab: "Itu pengalihan dari kenyataan apa yang sedang terjadi di Ukraina."
Johnson menyebut invasi Rusia terhadap Ukraina sebagai 'bencana berkelanjutan' dan meyakini bahwa Rusia tidak akan berhasil.
"Saya sama sekali tidak memiliki keraguan dalam pikiran saya bahwa, pada akhirnya... Saya pikir Vladimir Putin akan gagal," cetus Johnson.
"Dia tidak akan berhasil dalam menghancurkan Ukraina dan kami di Inggris akan melakukan segala kemampuan kami untuk memastikan hasil tersebut," imbuhnya.
Dilansir dari Kompas, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada program Face the Nation dari CBS bahwa perintah Vladimir Putin tersebut telah meningkatkan konflik dan tidak dapat diterima. Thomas-Greenfield mengatakan, AS terus mencari tindakan baru dan bahkan lebih keras terhadap Rusia.
Di Pentagon, seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan identitasnya juga menggambarkan perintah Vladimir Putin yang terkait dengan nuklir merupakan peningkatan ketegangan. Pejabat itu menambahkan, Vladimir Putin memainkan kekuatan yang, jika ada salah penghitungan, bisa membuat segalanya jauh lebih berbahaya.
Baca Juga : 27 Negara Dikabarkan Akan Kirim Bantuan Militer dan Medis ke Ukraina