Pekerja Migran Asal Lombok Timur Tewas Diduga Tertembak di Kebun Sawit Malaysia
Seorang pekerja migran asal Lombok Timur tewas diduga tertembak saat bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia Timur. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Gafur, seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga tewas tertembak saat bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia Timur, Senin (29/7).
Jenazah Gafur ditemukan dengan luka bekas peluru pada tubuh dan wajahnya.
Direktur Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) NTB, Roma Hidayat, mengonfirmasi informasi tersebut.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, Gafur diduga ditembak di tempat kerjanya oleh orang tak dikenal.
"Korban sudah empat kali ke Malaysia. Ini keberangkatan yang keempat dan baru empat bulan di Malaysia. Jadi di sana kerja di kebun sawit tanpa dokumen," ujar Roma kepada detikBali, Kamis malam (1/8).
Roma menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Menurutnya, Gafur pada saat itu menemukan kelompok orang Dayak Iban di kebun tempatnya bekerja.
Khawatir kebunnya diganggu, Gafur mengikuti kelompok tersebut. Saat hendak kembali, terdengar suara tembakan yang diduga menghujani Gafur.
"Diduga dihujani peluru senapan. Ada tujuh peluru yang mendarat di tubuh korban, termasuk di bagian wajah," tambah Roma.
Pihak keluarga Gafur saat ini tengah berusaha menghubungi rekan kerja atau saksi yang berada di lokasi kejadian untuk mendapatkan kepastian informasi.
"Kami berhati-hati agar tidak terjadi misinformasi. Kami sedang mendorong BP3MI untuk mendalami kasus ini agar mendapatkan penanganan secepatnya," ujar Roma.
Keluarga Gafur juga sedang menunggu pemulangan jenazahnya. Selain itu, pihak otoritas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia juga menunggu hasil autopsi jenazah Gafur untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Baca Juga : Para Pelayat Berebut Pegang Peti Pemimpin Hizbullah yang Dibunuh Israel
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB, Noerman Adhiguna, menyatakan bahwa korban meninggal diduga terkena peluru nyasar saat bekerja.Namun, ia enggan berspekulasi lebih jauh tentang kejadian ini.
"Informasi ada peluru di tubuh korban masih bersifat sementara. Perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Malaysia masih menunggu kabar selanjutnya," ujar Noerman.
BP3MI NTB masih menunggu kronologi lengkap kejadian tewasnya Gafur. Jenazah korban saat ini berada di salah satu rumah sakit di Malaysia.
Selain itu, BP3MI NTB dan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB terus berkomunikasi dengan KBRI di Malaysia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kematian korban.
Pihak Disnakertrans juga telah mengunjungi kediaman keluarga korban di Lombok Timur.
"Korban ini berangkat tanpa dokumen. Pengakuan pihak keluarga juga tidak begitu tahu apakah keberangkatannya melalui prosedur yang benar atau tidak. Namun, kasus ini sedang ditangani teman-teman perwakilan Kemlu di sana," jelas Noerman.
Baca Juga : Satu Keluarga Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Kota Batu, Rencanakan Bom Bunuh Diri