Pasar Induk Beras Cipinang: Pasokan Berlimpah, Harga Beras Diharapkan Stabil

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan apresiasinya terhadap upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan beras yang cukup.

Pasar Induk Beras Cipinang: Pasokan Berlimpah, Harga Beras Diharapkan Stabil
Pasar Induk Beras Cipinang: Pasokan Berlimpah, Harga Beras Diharapkan Stabil. Gambar : Dok. Istimewa

BaperaNews - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bersama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menandai upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil bagi masyarakat Indonesia.

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan apresiasinya terhadap upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan beras yang cukup.

"Saya mengapresiasi upaya pemerintah, terutama Menteri Perdagangan, dalam memastikan ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil. Ini merupakan langkah yang sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Fahd A Rafiq, Sabtu (17/2).

Pasar Induk Beras Cipinang, salah satu pasar terbesar di Jakarta, menjadi pusat perhatian dalam upaya menjaga stabilitas harga beras di pasaran. 

Menurut Menteri Perdagangan, pasokan beras dalam seminggu terakhir mencapai rata-rata 2.978 ton, yang masih dalam kisaran normal yakni antara 2.500 hingga 3.000 ton per hari.

Lebih dari itu, stok beras di PIBC mencapai 33.376 ton, melebihi stok saat kondisi normal sebesar 30.000 ton.

Sementara itu, stok beras Bulog per 15 Februari 2024 mencapai lebih dari 1 juta ton, dengan Pemerintah siap menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai kebutuhan pasar. 

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Internal yang digelar pada (12/02/2024)

"Saya berharap pemerintah terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasokan beras dan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Ketersediaan beras yang cukup dan harga yang stabil merupakan salah satu indikator penting dari kesejahteraan ekonomi suatu negara," tambah Fahd A Rafiq, Sabtu (17/2).

Terkait dengan penyaluran beras program SPHP, pada tahun 2024 telah disalurkan sebanyak 237,38 ribu ton. 

Meskipun angka tersebut menurun dibandingkan dengan penyaluran pada tahun sebelumnya yang mencapai 1,20 juta ton pada 2023, Pemerintah memastikan akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga.

Dengan upaya ini, diharapkan bahwa pasar beras Indonesia akan terus stabil dan pasokan beras mencukupi untuk seluruh masyarakat. 

Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah juga merupakan bentuk komitmen untuk memastikan ketersediaan bahan pokok yang strategis bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Penulis : AG