Virus Antraks Mewabah di Gunung Kidul, Fahd A Rafiq Sarankan Pemerintah Untuk Segera Mengatasi
Ketua Umum DPP Bapera Fahd A Rafiq menyampaikan tentang wabah virus antraks yang menyerang warga Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus cepat ditanggapi. Simak selengkapnya!
Bapera News - Kasus virus Antraks kembali mewabah di Indonesia, kini warga terjangkit virus antraks wilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Diketahui setelah para warga telah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat atau mati karena sakit. Kasus virus antraks di Gunung Kidul bermula saat warga menggali kubur sapi yang positif antraks lalu memakan dagingnya.
Dari data Kemenkes hingga saat ini ada 125 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, 87 diantara mereka berstatus seropositif.Seropositif artinya pasien pernah terpapar antraks, tapi tanpa gejala klinis Hal itu disebabkan karena di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz Arafiq menyampaikan, bahwa dari kasus mewabahnya virus antraks diwilayah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemerintah harus cepat tanggap dalam wabah virus yang menyerang para warga, diketahui asal mula kasus tersebut para warga telah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat dan warga sempat menggali sapi berpositif antraks yang telah dibukur lalu memakan daging sapi tersebut.
Baca Juga : Foto: Ilham Habibie Kunjungi Kantor DPP Bapera, Temui Fahd Arafiq
“Kasus mewabahnya virus antraks di Gunung Kidul, Pemerintah setempat harus cepat tanggap untuk menanggapi kasus virus antraks tersebut, diketahui kasus tersebut bermula warga setempat telah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat dan warga sempat menggali sapi berpositif antraks yang telah dikubur lalu memakan daging sapi tersebut,” ujar Fahd A Rafiq Jumat (7/7/2023).
Virus antraks merupakan penyakit yang tidak dapat dibebaskan, tapi hanya dapat dikendalikan karena dia membentuk spora di tanah dan di lingkungan.
Ada beberapa pencegahan yang dapat dilakukan terhadap hewan ternak, yaitu melalui vaksinasi, melakukan kontrol lalu lintas hewan ternak, dan tindakan disposal pada hewan terinfeksi.
“Semoga virus ini tidak mewabah ke daerah lain, para korban yang telah positif terkena agar dapat mematuhi aturan yang diberikan oleh Pemerintah setempat agar tidak memakan korban lainnya, dan Pemerintah agar mempercepat vaksinasi terhadap korban terkena dampak virus tersebut.” Tutup Fahd A Rafiq.
Baca Juga : Sukseskan Jambore Nasional 2023, BAPERA Siap Mendukung Penuh Pemilu 2024.