Pameran Hong Kong Electronics Fair, Fahd A Rafiq: Indonesia Menampilkan Inovasi di Industri Digital
Indonesia membuktikan kompetensinya di panggung global dalam industri digital di Pameran Hong Kong Electronics Fair.
BaperaNews - Digitalisasi telah menjadi tren global yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai bagian dari inisiatif Making Indonesia 4.0, pemerintah Indonesia telah mendorong pertumbuhan industri digital. Produk digital dan elektronik dari Indonesia semakin kompetitif di pasar global.
Untuk memperkenalkan potensi industri digital dan elektronik nasional kepada pasar internasional dan memperluas akses ke pasar global, Kementerian Perindustrian menghadirkan enam produsen industri digital dan elektronika dalam Pameran Hong Kong Electronics Fair (Autumn Edition) pada Oktober 2023.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyebutkan bahwa cara Indonesia untuk dapat mengenalkan bagaimana besarnya industri Indonesia di pasar global yaitu dengan mengikuti pameran.
“Pameran yang diadakan di Hongkong ini menjadi salah satu cara Indonesia agar dapat memamerkan potensi industri digital dan elektronik nasional kepada pasar internasional.” Ujar Fahd A Rafiq, Rabu (25/10).
Paviliun Indonesia di acara tersebut memamerkan berbagai teknologi dan produk industri nasional, termasuk kabel serat optik, perangkat kesehatan digital, robotika, serta teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan pusat database.
Enam perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah PT. Communication Cable System Indonesia, PT. Nocola IoT Solution, PT. Qwords Company International, PT. Solusi Pakai Muka, PT. Stechoq Robotika Indonesia, dan UMG IDEALAB.
Melalui acara The Forum dalam pameran, perusahaan Indonesia mempresentasikan produk unggulannya, termasuk produk kabel serat optik dan kecerdasan buatan.
“Salah satu perkembangan teknologi saat ini adalah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, yang dapat digunakan sebagai salah satu tonggak pertumbuhan digital di Indonesia.” Ujar Fahd A Rafiq, Rabu (25/10).
Kementerian Perindustrian juga mempromosikan kebijakan investasi Indonesia, seperti insentif fiskal, untuk mendorong investasi dan perkembangan industri elektronik dan digital dalam negeri. Upaya ini diharapkan dapat menguatkan industri dalam negeri, menciptakan keseimbangan, dan mengurangi defisit neraca perdagangan yang selama ini disumbang oleh industri elektronik dan digital.
Digitalisasi terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global, dan partisipasi Indonesia dalam pameran ini adalah langkah strategis dalam memacu perkembangan industri digital nasional.
Penulis : Ahmad G