Oknum TNI Serang Anggota Polres Tapin, Korban Alami Luka Serius pada Mata

Peristiwa penganiayaan seorang anggota Polres Tapin oleh oknum anggota TNI terkait isu cemburu. Kronologi kejadian dan latar belakangnya.

Oknum TNI Serang Anggota Polres Tapin, Korban Alami Luka Serius pada Mata
Oknum TNI Serang Anggota Polres Tapin, Korban Alami Luka Serius pada Mata. Gambar : Freepik/Dok. Storyset

BaperaNews - Seorang anggota Polres Tapin yang menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum anggota TNI.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WITA pada Minggu, (22/10), di halaman parkir Wisma Amawang, Desa Tibung Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan

Menurut informasi yang berhasil kami himpun, korban penganiayaan bernama M. Rifa’i, seorang anggota Polres Tapin berusia 26 tahun. Rifa'i mengalami luka serius, termasuk rusak satu bola matanya dan luka pada tangannya.

Kapolres Hulu Sungai Selatan, AKBP Leo Martin Pasaribu, memastikan bahwa kasus ini terkait dengan isu cemburu.

"Pelakunya adalah oknum anggota TNI, dan kita juga sudah berkoordinasi dengan Detasemen Polisi Militer (Denpom) untuk pelimpahan kasus," kata Kapolres.

"Tadi pagi sekitar jam 10, pelaku dikabarkan sudah menyerahkan diri."

Sementara korban, M. Rifa’i, yang mengalami luka serius, saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Hasan Basri di Kandangan. Dia bahkan harus menjalani operasi mata akibat luka serius yang dialaminya. 

Adapun kronologi kejadian yang beredar mencakup isu cemburu yang terkait dengan pesan singkat (chatting) melalui aplikasi pesan WhatsApp. 

Baca Juga : Polisi Dianiaya Oknum TNI, Motifnya Gegara Cemburu

Ternyata, korban pernah bertukar pesan dengan istri salah satu dari oknum TNI yang menjadi pelaku. Istri pelaku sendiri adalah seorang anggota aktif Satpol PP yang bertugas di Pemerintah Kabupaten Tapin.

Setelah mengamati pesan yang ada di ponsel istrinya, oknum anggota TNI tersebut menggunakan ponsel sang istri untuk mengirimkan pesan kepada korban.

Dalam pesan tersebut, oknum TNI berpura-pura menjadi istri korban, menyatakan bahwa dia sedang dalam keadaan kritis dan meminta korban untuk bertemu di Kandangan.

Korban yang mengira pesan tersebut benar-benar dari istrinya segera meresponsnya dan setuju untuk bertemu di halaman parkir Wisma Amawang. Namun, sesampainya di lokasi tersebut, korban tiba-tiba disergap oleh pelaku yang membawa sebilah pedang.

Baca Juga : Bocah Dianiaya Hingga Busung Lapar oleh Ayah kandung, Ibu, dan Nenek Tirinya