Pasca Banjir Jayapura, Kementerian PUPR Katakan Pemerintah Sedang Lakukan Upaya Penanganan Darurat
Kementerian PUPR mengatakan bahwa pemerintah kini melakukan upaya penanganan darurat pasca banjir yang menimpa Jayapura Papua. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) kini melakukan upaya penanganan darurat pasca banjir dan tanah longsor terjadi di kota Jayapura. Bencana banjir yang terjadi di beberapa distrik Jayapura seperti distrik Jayapura Utara, Abepura, Jayapura Selatan, Muara Tami, dan Hera mini tentunya berdampak panjang dimana banyak rumah warga dan jalanan yang rusak.
Endra Atmawidjaja Staf Ahli kementerian PUPR Bidang Teknologi dan Lingkungan menjelaskan salah satu yang saat ini sedang dilakukan ialah memakai alat berat untuk membersihkan sampai di ruas jalan dan sungai yang terdampak agar tidak terjadi banjir lagi saat hujan deras turun, alat yang dikerahkan saat ini ada 12 Dump Truk, 2 eskavator besar, dan 3 ekskavator kecil.
“Kami juga mendapat bantuan berupa alat berat tambahan dari kepolisian Jayapura berupa 1 loader, 2 dump truk, dan 2 ekskavator besar, jadi bisa kami pakai agar mempercepat proses pembersihan, mereka kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup agar masyarakat juga tak terlalu lama berada di pengungsian, mereka kan juga ingin segera kembali ke rumah dan beraktivitas lagi kerja lagi” kata Endra dalam keterangan persnya Minggu 9/1/2022.
Penanganan selanjutnya adalah upaya normalisasi dan pendalaman tiga sungai yaitu Sungai Siborgonyi, Sungai Acai, dan Sungai Makanoay yang panjangnya 660 meter – 1,9 km dimana salah satu sebab terjadinya banjir adalah ada penyumbatan sampah dan sedimentasi sungai sehingga saat hujan deras turun air sungai meluap. Pembersihan jalan masih terus dilakukan hingga semua membaik seperti semula.
“Jalan-jalan yang kami bersihkan diantaranya Jl. Kelapa Dua, ruas jalan Abepura, Jl. Jayapura sampai Sentani, dan Jl. Kota Jayapura/ Kabupaten Keerom. Jalan kini sudah bisa dilewati kendaraan dengan lancar, hanya di bagian pinggir jalan yang belum maksimal bersihnya, ini tentu memudahkan pemerintah mendistribusi bantuan untuk pengungsi dan kegiatan penyelamatan pasca bencana lainnya” lanjut Endra.
Sedangkan untuk jangka panjang juga Kementerian PUPR melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur untuk mengendalikan banjir lebih maksimal dan untuk konservasi air diantaranya proyek retensi di area Organda Baru, membangun parapet di Sungai Siborgonyi dan Sungai Acay, juga pembangunan dan pendalaman sungai di hulu sungai Makanoay.
Sejauh ini korban tewas akibat banjir dan longsor Jayapura sebanyak 7 orang dan lebih dari 1.000 warga masih mengungsi.
Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor Di Jayapura, 7 Warga Meninggal Dan Ratusan Warga Mengungsi