Ngeri! Tukang Siomay Cabuli Anak Laki-laki di Mamuju

Polisi berhasil menangkap tukang siomay di Mamuju yang telah melakukan aksi pencabulan terhadap anak laki-laki.

Ngeri! Tukang Siomay Cabuli Anak Laki-laki di Mamuju
Ngeri! Tukang Siomay Cabuli Anak Laki-laki di Mamuju. Gambar : Dok. Polresta Mamuju

BaperaNews - Polisi telah menangkap seorang pria berinisial MH (49) yang diduga melakukan tindak pencabulan terhadap anak laki-laki di bawah umur di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, menyampaikan bahwa MH ditangkap di Kecamatan Sampaga pada dini hari Rabu.

Menurut Herman, MH yang berprofesi sebagai penjual siomay keliling diduga telah menjalankan aksinya sejak Mei 2023. Penangkapan terhadap MH dilakukan setelah orangtua korban melaporkan kejahatan yang dialami anak mereka ke pihak kepolisian.

Modus operandi MH diduga melibatkan bujukan terhadap korban untuk bermain di rumahnya dengan iming-iming uang jajan sebesar Rp2.000 hingga Rp5.000.

Herman menjelaskan bahwa dari pengakuan korban, diperkirakan ada sekitar 12 temannya yang juga masih di bawah umur telah menjadi korban pencabulan oleh MH. Para korban, yang berusia antara 5 hingga 7 tahun, datang secara terpisah dan diiming-imingi uang jajan..

Baca Juga : Pria di NTT Cabuli 5 Siswi SD, Modus Kasih Uang Jajan

Meski belum dapat dipastikan jumlah korban tukang siomay cabuli anak laki laki, Herman menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini.

Saat ini, MH masih menjalani pemeriksaan intensif, dan polisi terus menggali keterangan untuk memahami motif pelaku serta mencari bukti adanya dugaan korban lain yang mungkin belum terungkap.

Polisi berkomitmen untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh, dan pelaku dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kasus tukang siomay cabuli anak laki laki di Mamuju ini membuat sebagian besar warga disana khawatir, karena hal ini dianggap tak pernah terpikirkan, apalagi kasus pencabulan ini menimpa korban anak laki laki.

Baca Juga : Berita Viral! Guru Cabuli Puluhan Siswi Satu Kelas di Karawang