Ngaku Dapat Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai, Selebgram Bima: Rate Saya Rp100 Juta

Selebgram Bima Yudho mendapat tawaran seperti buzzer oleh oknum yang diduga berasal dari pihak Bea Cukai. Baca selengkapnya di sini!

Ngaku Dapat Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai, Selebgram Bima: Rate Saya Rp100 Juta
Ngaku Dapat Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai, Selebgram Bima: Rate Saya Rp100 Juta. Gambar : Kolase TikTok/@awbimax

BaperaNews - Selebgram awbimax tengah menjadi perbincangan usai dirinya mengaku mendapat tawaran menjadi buzzer bea cukai. Hal ini disampaikan pria yang bernama asli Bima Yudho itu melalui akun TikTok pribadinya @bimafoundation. Berdasarkan unggahan tersebut, terlihat hasil tangkapan layar pesan dari salah satu agensi.

Di pesan tersebut, si pengirim pesan mengaku sedang menjalankan campaign bersama Bea Cukai dan berniat meng-endorse Bima untuk melakukan review terkait pengalaman yang berhubungan dengan Bea Cukai.

"Saat ini agency kami sedang ada campaign bersama dengan lembaga Bea Cukai. Campaign ini bukan seperti buzzer, lebih ke bagaimana POV dari seorang KOL terkait pengalaman mereka yang berhubungan dengan pihak Bea Cukai,” bunyi isi pesan itu.

Pihak agency itu meminta Bima untuk membuat 1 video TikTok atau stitch video TikTok. Alih-alih menerima tawaran endorsement itu, Bima Yudho justru terlihat tak serius menanggapi pesan tersebut dengan meminta bayaran sejumlah Rp100 juta.

"Hi there, untuk rate card aku per video di TikTok IDR 100 juta,” balas Bima.

Unggahan itu pun diposting Bima dengan memberi caption bernada sarkastik untuk Bea Cukai.

“Ya IDR 3000 triliun aja possibly bisa disikat, masak buat bayar IDR 100 juta aja gak bisa, ya kan?" tulisnya. 

Unggahan Bima itu pun tentu menimbulkan berbagai reaksi netizen, bahkan berhasil menarik perhatian artis papan atas seperti Ernest Prakasa.

Baca Juga: TKW Curhat Beli Cokelat Rp1 Juta Kena Pajak Bea Cukai Rp9 Juta, Begini Tanggapan Bea Cukai

“DUIT PAJAK SAYA ITU,” cuit Ernest di akun X-nya @ernestprakasa.

“Makin ga ikhlas buat bayar pajak kalau uangnya dipakai untuk pencitraan dari pada perbaikan internal,” cuit akun X @sufisijawara.

Meski di hasil tangkapan layar itu tidak terlihat adanya penggunaan kata ‘buzzer’, namun netizen menilai campaign yang dilakukan oleh Bea Cukai itu tidak jauh berbeda dengan buzzer.

“Bukannya perbaikin policy, belajar dari becuk tetangga, upgrade service officer dilapangan, malah sewa buzzer/POV atau apapun la namanya,” cuit akun X @kerberooz.

Sebelumnya, Bea Cukai memang sedang hangat diperbincangkan usai banyak netizen yang menceritakan kisah tidak menyenangkan ketika berhadapan dengan kebijakan Bea Cukai.

Salah satu cerita yang berhasil menarik perhatian publik adalah cerita seorang reviewer yang mengaku mainan limited dari perusahaan luar negeri Robonsen yang seharusnya ia ulas, rusak dan ada yang hilang saat tiba di Indonesia. Padahal, ketika dikirim semua barang tersebut masih lengkap.

Cerita-cerita warganet terkait pengalaman dengan Bea Cukai itu pun membuat nama Bea Cukai tercoreng di mata masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Ternyata Cakra Khan Pernah Bermasalah dengan Bea Cukai, Jaket Rp6 Juta jadi Rp21 Juta