Murid SD di Medan Korban Vaksin Kosong Covid-19 Bertambah Jadi Dua Orang

Polisi menyatakan ada 2 murid SD Wahidin Medan Labuhan yang menjadi korban tambahan dari vaksin kosong covid-19.

Murid SD di Medan Korban Vaksin Kosong Covid-19  Bertambah Jadi Dua Orang
Ilustrasi Vakson Covid-19 Kosong. Gambar: Pixabay.com

BaperaNews - Polisi menyatakan ada 2 murid SD Wahidin Medan Labuhan yang menjadi korban tambahan vaksin kosong covid-19. “Korban bertambah, jadi dari penyelidikan yang kita lakukan terhadap korban ternyata ada dua korban lagi dari sekolah yang sama, salah satunya didapat dari laporan orang tua korban, mereka sudah kami mintai keterangan” ujar Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kepala Humas Polda Sumut Selasa 25 Januari 2022.

“Proses penyelidikan saat ini diteruskan ke Polres Pelabuhan Belawan, kami juga melibatkan dinas kesehatan dan para dokter dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk menyelidiki kasus ini. Untuk dokter yang menjadi pelakunya kita masih menggali, dia sudah menyampaikan permintaan maaf, tapi kalau memang dia salah jelas izin prakteknya akan dicabut dan dia akan dapat hukuman, kita masih selidiki apa motif dia memberi Vaksin ksoong covid-19  untuk siswa” ujarnya.

Sebelumnya viral sebuah video beredar di media sosial yang diambil oleh orang tua murid SD, seorang dokter yang sedang menjalankan vaksin covid-19 untuk siswa SD memberikan suntikan pada seorang siswa, namun isinya kosong, ia hanya berpura-pura mengambil Vaksin kosong covid-19  dan berpura-pura menyuntik siswa padahal dalam spuit suntiknya sama sekali tidak ada isi cairan vaksinnya. Ia sendiri adalah seorang dokter yang bekerja di RS Delima dan kasus ini masih didalami oleh penyidik.

Baca Juga: Nakes Terduga Menyuntik Vaksin Kosong di Medan Masih Berstatus Saksi

Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya Netty Prasetiyani, anggota komisi IX DPR Fraksi PKS, “segera lakukan investigasi apa yang sebenarnya terjadi, polisi harus segera beri keterangan yang jelas untuk korban yang merupakan murid SD, orang tua korban, dan masyarakat agar berita ini tidak liar kemana-mana, kalau tidak segera dituntaskan nanti bisa mengurangi kepercayaan masyarakat pada tenaga kesehatan, termasuk pada polisi dan pemerintah” ungkap Nety Jumat lalu 21 Januari 2022.

Akibat kejadian ini, kini DPR membentuk panitia khusus untuk mengawasi program Vaksin covid-19. Charles Honoris Wakil Ketua Komisi IX DPR menjelaskan hal ini perlu dilakukan untuk memastikan program vaksinasi covid-19 berjalan dengan baik dan serius dan tidak terjadi lagi adanya vaksin kosong.

“Adanya kasus seperti ini bisa juga karena pengawasan masih lemah, informasi yang diberi tenaga kesehatan kepada masyarakat juga masih sangat minim, ini yang membuat banyaknya hoax tentang Vaksin covid-19  dan banyak masyarakat yang takut atau tidak percaya pada vaksin covid-19, kalau nanti sudah resmi terbentuk, bisa menjadi jalan agar vaksinasi covid-19 benar-benar berjalan sesuai aturan” ujarnya.

Baca Juga: Aturan Baru! Pasien Covid-19 Varian Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah