MRT Berhenti dan Timbulkan Dentuman Keras Akibat Besi Proyek Jatuh di Tengah Jalur Lintasan Kereta

Insiden pada jalur MRT Jakarta mengakibatkan operasional sementara dihentikan setelah besi proyek konstruksi Kejaksaan Agung jatuh ke jalur kereta. Baca selengkapnya di sini!

MRT Berhenti dan Timbulkan Dentuman Keras Akibat Besi Proyek Jatuh di Tengah Jalur Lintasan Kereta
MRT Berhenti dan Timbulkan Dentuman Keras Akibat Besi Proyek Jatuh di Tengah Jalur Lintasan Kereta. Gambar : liputan6.com

BaperaNews - Operasional MRT Jakarta terpaksa dihentikan sementara menyusul insiden pada Kamis kemarin (30/5), di mana besi proyek dari proyek konstruksi Kejaksaan Agung (Kejagung) jatuh di tengah jalur lintasan kereta. Insiden ini menyebabkan dentuman keras dan menimbulkan kerusakan pada salah satu rangkaian kereta serta gangguan pada sistem kelistrikan.

Kepala Divisi Corporate Secretary MRT, Ahmad Pratomo, menyampaikan bahwa temuan kerusakan pada salah satu rangkaian kereta dan pada bagian kelistrikan telah teridentifikasi.

"Temuan kerusakan sementara terdampak pada salah satu rangkaian kereta, lalu juga ada di bagian kelistrikan," ungkap Pratomo.

Insiden MRT Jakarta berhenti ini terjadi sekitar pukul 16.40 WIB, ketika sejumlah besi konstruksi proyek Kejagung jatuh ke jalur MRT di dekat Kejaksaan Agung RI. MRT Jakarta memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atau luka-luka dari penumpang yang menggunakan layanan MRT.

Sebagai tindak lanjut atas insiden tersebut, MRT Jakarta telah menghentikan sementara operasionalnya untuk melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi.

"MRT Jakarta kembali beroperasi. Kami siap mengantarkan dengan aman, nyaman, dan tepat waktu," kata MRT melalui akun Instagram resminya.

Ahmad Pratomo menekankan bahwa pihak MRT tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk memahami penyebab pasti insiden ini.

Baca Juga: MRT Bundaran HI-Kota Ditargetkan Beroperasi Mulai 2027

"Untuk investigasi lebih detail memang masih akan digali lagi karena memang sifatnya pada tadi malam lebih pada melakukan identifikasi apa-apa saja yang berdampak pada kerusakan," jelas Pratomo.

Meskipun operasional MRT telah kembali normal pada pagi hari berikutnya, MRT Jakarta meminta maaf kepada seluruh masyarakat pengguna layanannya atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Mereka juga menegaskan komitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Menanggapi insiden ini, Hutama Karya selaku kontraktor proyek konstruksi Kejagung juga telah diimbau untuk melakukan pengaturan jarak dan penyesuaian metode kerja di lapangan guna mencegah terjadinya kejadian serupa di waktu yang akan datang.

MRT Jakarta menyampaikan apresiasi kepada seluruh penumpang yang telah bersabar teguh pada layanan MRT Jakarta pada saat kejadian. Mereka berjanji untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik dan menjaga kepercayaan masyarakat atas layanan transportasi publik yang mereka berikan.

Baca Juga: Proyek Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Thamrin-Monas Capai 74%, Warga Antusias