Mentan Janji Beri Gaji Rp10 Juta/Bulan bagi Milenial yang Mau Jadi Petani
Kementerian Pertanian Indonesia meluncurkan program Petani Milenial dengan gaji Rp10 juta/bulan untuk menarik generasi muda terjun ke sektor pertanian dan modernisasi teknologi pertanian.
BaperaNews - Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia meluncurkan program baru yang menjanjikan gaji minimal Rp10 juta per bulan bagi generasi milenial yang bersedia menjadi petani. Program yang dinamakan Petani Milenial ini bertujuan untuk menarik kaum muda terjun ke dunia pertanian dan berkontribusi dalam upaya swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian Indonesia melalui pemanfaatan teknologi modern.
Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Akan Naik Mulai Pertengahan 2025
"Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, Rp 2 juta, Rp 3 juta. Artinya menarik kan?" ujar Amran pada kesempatan peluncuran program. Ia menjelaskan, sebanyak 3.000 orang telah ikut serta dalam program Petani Milenial, dan sekitar 20.000 orang lainnya sudah mendaftar.
Dengan memberikan insentif yang lebih besar dari rata-rata gaji karyawan di Indonesia, Kementan berharap program ini bisa menjadi daya tarik bagi milenial untuk berkecimpung dalam sektor pertanian.
Program ini didesain khusus untuk generasi muda berusia antara 19 hingga 39 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki minat dan pengetahuan di bidang pertanian. Salah satu persyaratan utama adalah kemampuan dalam mengoperasikan teknologi pertanian modern, seperti traktor, drone, dan alat-alat canggih lainnya. Amran menekankan pentingnya modernisasi teknologi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produksi.
Melalui program pertanian ini, Kementan menargetkan keterlibatan aktif kaum milenial dalam mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di Indonesia. Menteri Amran juga berharap generasi muda bisa memanfaatkan momen bonus demografi untuk mendorong pengembangan sektor pertanian dengan cara yang lebih inovatif dan efisien. Menurutnya, pertanian bukan lagi hanya soal kerja keras di ladang, tapi juga pemanfaatan teknologi tinggi untuk memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional.
Baca Juga: Imbas Boikot dan Krisis Ekonomi, KFC Indonesia PHK Ribuan Karyawan dan Tutup Puluhan Gerai