Mayat Bocah yang Ditemukan di Pantai Cihara Lebak Diduga Berkaitan dengan Utang Piutang Ibunya
Mayat seorang bocah perempuan yang ditemukan terbungkus lakban di tepi Pantai Cihara diduga berkaitan dengan masalah utang piutang yang melibatkan ibunya.
BaperaNews - Polisi mengungkap bahwa mayat seorang bocah perempuan, APH, yang ditemukan terbungkus lakban di tepi Pantai Cihara, Lebak, Banten, diduga terkait dengan masalah utang piutang yang melibatkan ibunya.
Saat ini, delapan orang saksi telah diperiksa dalam kasus penculikan dan pembunuhan yang mengejutkan ini.
Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara, menjelaskan bahwa penculikan dan pembunuhan ini berawal dari pinjaman yang dilakukan oleh ibu korban.
"Keluarga korban menerima teror dan ancaman dari terduga pelaku terkait utang tersebut," ungkapnya dalam konferensi pers pada Jumat (20/9).
Menurut informasi awal, APH dinyatakan sebagai korban penculikan yang mengarah pada tindakan pembunuhan.
Hasil autopsi awal menunjukkan bahwa korban menderita banyak luka lebam dan tanda-tanda kekerasan lainnya. "Korban diperkirakan meninggal dua hari sebelum penemuan jasadnya," tambah Kemas.
Penemuan jasad APH terjadi setelah ibunya menerima ancaman melalui aplikasi pesan singkat dari orang yang memiliki utang kepada mereka.
Baca Juga : Sebelum Lancarkan Aksinya, Pelaku Pembunuhan Nia sempat Membeli Gorengan
Kondisi di rumah korban terlihat sepi dan penuh duka, dengan bendera kuning tanda berkabung dan tenda untuk tahlilan masih terpasang.
Ibu korban saat ini sedang dirawat di rumah sakit setelah melahirkan, sementara ayahnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Dia juga berencana mengantar jenazah APH ke Padang, Sumatera Barat, untuk peristirahatan terakhir.
Penyidik Satreskrim Polres Cilegon saat ini terus memburu terduga pelaku penculikan dan pembunuhan APH. Kapolres Kemas menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.
"Kami akan memproses semua informasi dan keterangan dari saksi-saksi yang ada," kata Kemas.
Pemeriksaan terhadap delapan saksi telah dilakukan untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai peristiwa tragis ini.
Pihak kepolisian juga berharap agar masyarakat yang memiliki informasi tambahan bisa segera melaporkannya, agar kasus ini bisa segera terpecahkan.
Baca Juga : Siswi SMP di Jambi jadi Korban Bullying, Disundut hingga Disiram Miras