Mahasiswa Papua: Komnas HAM Kami Bakar Dengan Aspirasi
Puluhan mahasiswa asal Papua melakukan aksi unjuk rasa di gedung komnas HAM (Hak Asasi Manusia) dan mendesak lembaga tersebut untuk ambil tindakan terkait pelanggaran HAM yang akhir-akhir ini terjadi di Papua!
BaperaNews - Puluhan mahasiswa dari Papua berunjuk rasa di gedung Komnas HAM (Hak Asasi Manusia), mereka meminta lembaga tersebut segera ambil tindakan tentang kasus pelanggaran HAM yang akhir-akhir ini banyak terjadi di Papua.
“Hari ini kami beri kartu kuning kepada Komnas HAM, besok kami kasih kartu merah dan Komnas HAM kita bakar, kita akan bakar dengan aspirasi kami yang masih ditampung di dalam ruangan ini” ujar salah seorang orator di depan gedung HAM hari Senin 7 Maret 2022.
Mahasiswa asal Papua tersebut tergabung dalam solidaritas Pro Demokrasi dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), mereka menilai sejak dulu Komnas HAM tidak pernah memberikan hasil yang nyata, sebab itu mereka meminta Komnas HAM mengusut seluruh kasus yang ada di Papua, yakni sejak awal operasi militer dilakukan.
Komnas HAM juga diminta bisa proaktif terhadap berbagai aduan dan laporan penganiayaan anak-anak di bawah umur yang baru-baru ini menewaskan satu anak SD di Papua, sejak itu, Komnas HAM belum memberi respon ataupun tindakan apapun.
Baca juga: 9 Warga Binjai Sumut Terjebak Di Ukraina, Minta Tolong Evakuasi
“Kami mau melapor kepada Komnas HAM untuk bisa proakfif pada kasus penganiayaan anak di bawah umur, peristiwa ini bukan pertama kali baru terjadi, tapi seringkali terjadi dan Komnas HAM tidak pernah melakukan investigasi” lanjutnya.
Mereka berharap dengan digelarnya aksi ini, Komnas HAM bisa segera ambil tindakan untuk menginvestigasi kasus penganiayaan tersebut misalnya dengan membentuk tim khusus. “Kami harap dengan pelaporan ini Komnas HAM bisa membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki penganiayaan kepada tujuh orang anak di bawah umur” tuturnya.
Sebelumnya viral kasus seorang anak bernama MT dan enak anak lainnya yang ditangkap TNI Sinak karena dituduh mencuri senjata milik anggota TNI. Anak tersebut diduga dianiaya oleh TNI hingga menyebabkan 1 orang anak meninggal dunia. Anak lainnya pun merasa begitu trauma dan ketakutan.
Sementara hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut dari Komnas HAM untuk menyelidikinya dan warga Papua berharap ada keadilan untuk kasus ini. Sebab itu mahasiswa Papua berharap daerahnya bisa mendapatkan keadilan dan mengungkap kasus tersebut sebagaimana banyak kasus sama yang terjadi di luar Papua. Mereka ingin kasus di wilayah mereka juga diungkap dengan jelas dan semua warga mendapatkan keadilan.
Baca Juga : Rangkuman Situasi Terkini, Rusia Invasi Ukraina