Kurangi Polusi Udara, PJ Gubernur DKI Bakal Terapkan Aturan WFH

Heru Budi Hartono, Pj Gubernur DKI Jakarta, mengumumkan bahwa kebijakan work from home (WFH) yang akan diterapkan di Jakarta mulai September 2023.

Kurangi Polusi Udara, PJ Gubernur DKI Bakal Terapkan Aturan WFH
Kurangi Polusi Udara, PJ Gubernur DKI Bakal Terapkan Aturan WFH. Gambar : Kompas/Dok. Garry Lotulung

BaperaNews - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono putuskan menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home / WFH Jakarta mulai September 2023 mendatang untuk kurangi polusi udara Jakarta.

Diketahui masalah polusi udara Jakarta penyumbang terbesarnya adalah dari kendaraan pribadi dimana warga Jabodetabek banyak memakai kendaraan pribadi untuk bekerja dan aktivitas lainnya. Adapun kebijakan diambil Heru Budi Hartono usai mendapat arahan dari Presiden Jokowi.

Kebijakan WFH Jakarta akan diterapkan kepada para pegawai di lingkup pemerintah DKI Jakarta. Namun bagi pekerja yang bertugas untuk melayani masyarakat secara langsung tetap jalankan pekerjaannya di kantor.

“Seperti WFH Jakarta, ini sebentar lagi. Masih dihitung berapa persentasenya di tiap organisasi perangkat daerah / OPD. Semoga September 2023 ini bisa langsung dijalankan. Kalau tidak pelayanan perencanaan dan lainnya mungkin bisa WFH kalau kami sudah atur. Jadi semoga kementerian dan lembaga bisa lakukan itu” terang Heru Budi Hartono pada Senin (14/8) di Kantor Presiden DKI Jakarta.

Sementara untuk perusahaan swasta di Jabodetabek, sistem kerja WFH ini tidak wajib dilaksanakan, hanya bersifat himbauan saja sebab perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan meski Heru berharap perusahaan swasta juga bisa ikut menerapkannya.

Heru mengaku sebelumnya telah berkomunikasi dengan pengusaha swasta terkait rencana kebijakan WFH dimana menurutnya sejumlah perusahaan swasta juga setuju untuk terapkan WFH. 

Baca Juga : Imbas Polusi Buruk, KLHK Usul WFH ke Kantor di Jakarta

“Semoga swasta dari tingkat pusat bisa menetapkan itu, ya kerja kaya pas covid-19 aja. Kami sudah komunikasi waktu di Borobudur. Silahkan saja kalau mereka mau terapkan 50-50%” imbuhnya.

Kualitas udara di Jabodetabek terkenal buruk. Banyaknya warga yang tinggal di Jabodetabek, banyaknya kendaraan umum dan pabrik, juga banyaknya warga yang menggunakan AC dan sebab lainnya jadi sebab banyaknya polusi udara. Presiden Jokowi kemudian mempertimbangkan untuk menerapkan WFH bagi pekerja yang memungkinkan.

‘Jika diperlukan, kita harus berani mendorong kantor-kantor untuk kerja dari rumah, hybrid working” kata Jokowi ketika rapat terbatas di Istana Merdeka bersama Heru dan lainnya.

Memang para pekerja banyak yang memakai kendaraan pribadi ketika berangkat bekerja dengan pertimbangan lebih cepat. Memakai kendaraan umum membuat pekerja khawatir terlambat.

Maka di jam sibuk, kemacetan terjadi dimana-mana hampir di seluruh jalan utama Jabodetabek yang akhirnya berujung pada jeleknya kualitas udara dan polusi udara Jakarta jadi masalah utama.

Baca Juga : Pemprov DKI Siapkan Sanksi Terkait Polusi Abu Batu Bara Marunda