Kronologi Kasus OTK Tembak Pemuda di NTT Saat Latihan Bela Diri

Seorang pemuda di NTT tewas ditembak oleh OTK saat latihan bela diri. Pelaku masih buron dan kasus penembakan tersebut sedang dalam penyelidikan polisi.

Kronologi Kasus OTK Tembak Pemuda di NTT Saat Latihan Bela Diri
Kronologi Kasus OTK Tembak Pemuda di NTT. Gambar : Unsplash.com/Dok. Toxic Player

BaperaNews - Pemuda asal dusun Kota Bone, Desa Kota Bone, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur bernama Kendy Apdodis (15) tewas ditembak orang tak dikenal dengan senapan angin di pelipis kanannya ketika sedang latihan bela diri bersama teman-temannya di Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

“Kejadian kasus OTK tembak pemuda pada Sabtu (29/4) pukul 22.00 WITA. Kasus OTK tembak pemuda ini masih kita selidiki, mencari pelaku dan meminta keterangan para saksi” kata Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus hari Senin pagi 1/5.

Pada hari yang sama Sabtu (29/4) pukul 19.00 WITA, korban kasus OTK tembak pemuda di NTT dan teman-temannya mulai latihan bela diri di PSHT untuk berlaga silat. Latihan dilakukan di samping SD Katolik Kota Bone.

Pukul 22.00 WITA, sejumlah orang tidak dikenal tiba-tiba datang dengan empat sepeda motor, masuk ke lokasi dengan paksa dan menembaki para peserta latihan silat dengan senapan angin.

Para peserta pun panik dan melindungi diri, namun, Kendy terkena tembakan di pelipis kanan, Kendy tertembak ketika sedang berupaya menyelamatkan diri. Usai Kendy tertembak, pelaku kabur dari lokasi.

Baca Juga : Oknum Polisi di Riau Ditangkap Dalam Kasus Pesta Sabu

Pihak perguruan silat melaporkan kasus OTK tembak pemuda di NTT tersebut ke kepolisian terdekat. Korban dibawa ke RSUPP Betun namun nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Kendy masih berstatus sebagai pelajar di SMP Loofun Bone. Ketua Rayon PSHT Bonatasea Albinus Seran menyebut pelaku menembak ketika latihan silat hampir selesai, ketika semua peserta dalam posisi doa untuk menutup latihan.

“Ketika korban Kendy ditembak orang tak dikenal kami sedang berdoa menutup latihan, biasanya sebelum dan sesudah latihan memang kami sertai dengan doa. Kami latihan sejak jam 7 malam dengan lancar tanpa gangguan” terang Albinus.

“Namun setelah latihan selesai dan kami berdoa tiba-tiba ada bunyi senapan angin dari arah utara, kami panik dan semua berhamburan lari. Kejadian ini sangat disayangkan ya, kami harap polisi segera mengusutnya, siapa pelaku di balik kejadian ini” pungkas Albinus.

Ketika panik itulah korban Kendy tertembak dan meninggal dunia. Kendy sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari namun nyawa Kendy tidak terselamatkan.

Polisi masih lakukan penyelidikan, belum bisa diungkap siapa dalang di baliknya dan motifnya dalam kejadian penembakan pemuda di NTT ini.

Baca Juga : PRT Asal Banyuwangi Disiksa di Malaysia Selama 6 Bulan Hingga Tidak Digaji