Kronologi Bentrok Islam Dan Hindu Di India Berujung Penangkapan 97 Warga

Warga antar agama terlibat bentrok di India yakni umat Hindu dan Islam, tepatnya di Jodhpur!

Kronologi Bentrok Islam Dan Hindu Di India Berujung Penangkapan 97 Warga
Kronologi Bentrok Islam Dan Hindu Di India Berujung Penangkapan 97 Warga. Gambar: Unsplash.com

BaperaNews - Warga antar agama terlibat bentrok di India yakni umat Hindu dan Islam, tepatnya di Jodhpur, bentrok dipicu pemasangan bendera keagamaan di awal minggu ini, polisi menangkap setidaknya 97 orang akibat kasus ini.

Dilansir dari Indian Express, bentrokan diawali ketika umat Hindu dan Islam merayakan hari raya mereka pada Senin 2 Mei 2022, umat islam merayakan Idul Fitri yakni berakhirnya Ramadhan tahun ini, sedangkan umat hindu merayakan Parshuram Jayanti yang merupakan hari kelahiran dewa.

Kedua umat sama-sama ingin kibarkan bendera yang mewakili agama masing-masing di sebuah patung kemerdekaan Balmukund Bissa yakni di Gerbang Jalori Jodpur, bendera kedua agama pun akhirnya dikibarkan, sejumlah pengeras suara juga diturunkan, serta tali bendera diikat di dada sosok tokoh pejuang kemerdekaan tersebut.

Namun, bukannya saling bertoleransi, kedua umat justru saling serang, saling umpat terjadi dan bentrok pecah, polisi setempat berusaha membubarkan dengan tembakan gas air mata dan pentungan.

Baca Juga: 45 Kapal Hangus Di Dermaga Cilacap, Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran

Namun massa justru semakin marah, mereka menyerang pos polisi dan membuat empat petugas yang sedang berjaga terluka, setidaknya ada 10 orang yang terluka dan satu orang diantaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Pada malam harinya, situasi sudah kondusif, namun esok harinya pada Selasa 3 Mei 2022, bentrok kembali terjadi antara polisi dan komunitas umat islam.

“Orang-orang yang pergi untuk shalat Ied membuat slogan dan mendekati patung dengan paksa, mereka melepas bendera, bentrok yang terjadi antara polisi dengan masyarakat” ujar berita di Indian Express.

Imbas dari bentrok tersebut, sejumlah penduduk mengalami luka, termasuk warga sekitar yang tidak tahu menahu tentang konflik tersebut. “Ketika saya pulang kerja dari kantor, sekelompok orang yang berjumlah 10 – 15 orang tiba-tiba menyerang saya dan teman-teman saya juga” ujar salah seorang warga yang terluka di punggungnya bernama Arshad.

Bentrok yang makin besar membuat polisi menurunkan jajarannya dalam jumlah besar pula, massa dan polisi saling kejar, polisi memakai pentungan untuk bubarkan massa, kemudian menangkap 97 orang, hingga berita ini diturunkan, Jodhpur yang jadi lokasi bentrok masih dijaga ketat dan diterapkan jam malam, serta jaringan internet diputus untuk mencegah bentrok kembali terjadi.

Baca Juga: Rusia Ukraina Gencatan Senjata, Volodymir Zelensky Minta PBB Bantu Evakuasi Warga