Korea Utara Kirim Kembali 330 Balon Sampah ke Korea Selatan
Korea Utara membalas pengiriman balon propaganda Korea Selatan dengan mengirimkan sekitar 330 balon berisi sampah. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan kembali memuncak setelah Korea Utara mengirimkan sekitar 330 balon berisi sampah ke wilayah Korea Selatan pada Sabtu malam (8/6).
Tindakan ini merupakan balasan atas pengiriman balon propaganda oleh Korea Selatan yang berisi selebaran, USB dengan konten K-Pop, dan K-Drama beberapa hari sebelumnya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan deteksi peluncuran balon tersebut dan menyebutkan bahwa sekitar 80 balon ditemukan memasuki wilayah Korea Selatan pada Minggu (9/6).
Balon-balon yang diterbangkan oleh Korea Utara ini berisi sampah, termasuk plastik dan kertas. Tidak ada zat berbahaya seperti tinja yang ditemukan di balon sampah kali ini, berbeda dengan pengiriman sebelumnya yang sempat mengandung tinja, puntung rokok, dan kotoran lainnya.
Aksi pengiriman balon dari Korea Utara ini menambah ketegangan diplomatik yang telah lama terjadi antara kedua negara, terutama terkait ambisi nuklir Korea Utara.
Tindakan ini juga menandai eskalasi lebih lanjut dalam perseteruan yang melibatkan penggunaan balon sebagai alat propaganda. Beberapa minggu sebelumnya, Korea Selatan menerbangkan balon propaganda yang bertujuan untuk mendiskreditkan rezim Kim Jong-un, yang memicu respons keras dari Korea Utara.
Mengantisipasi kemungkinan bahaya, militer Korea Selatan segera mengerahkan unit reaksi cepat untuk pembersihan bahan peledak dan unit kimia untuk menangani balon-balon yang mendarat di wilayah mereka. Mereka juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak menyentuh balon yang ditemukan dan segera melaporkannya kepada otoritas militer atau polisi.
Baca Juga: Korea Utara Kirimkan Balon Udara Isi Sampah dan Tinja ke Korea Selatan
"Angin bertiup ke arah timur, yang menyebabkan banyak balon melayang menjauh dari wilayah Korea Selatan," ungkap pernyataan dari militer Korea Selatan.
Meskipun demikian, ancaman dari balon-balon tersebut tetap nyata, terutama karena dampak psikologis yang ditimbulkannya terhadap penduduk setempat.
Pengiriman balon berisi sampah oleh Korea Utara sebelumnya sempat dihentikan setelah adanya pernyataan dari Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Kang-il. Ia mengatakan, negaranya akan menghentikan kampanye pengiriman balon jika Korea Selatan tidak lagi mengirimkan selebaran provokatif.
Namun, ancaman untuk melanjutkan aksi tersebut akan tetap ada jika aktivis Korea Selatan meneruskan pengiriman propaganda.
Pejabat Korea Selatan mengecam tindakan terbaru Korea Utara ini sebagai tidak masuk akal dan irasional. Mereka berjanji akan melakukan pembalasan yang tegas terhadap provokasi tersebut.
Baca Juga: Korea Selatan Merilis Lagu yang Memuji Kim Jong Un, 'Pemimpin yang Besar' dan 'Ayah Ramah'