Mantan Presiden Korea Selatan jadi Tersangka Usai Diduga Bantu Carikan Mantu Kerja

Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengangkatan menantunya di perusahaan maskapai.

Mantan Presiden Korea Selatan jadi Tersangka Usai Diduga Bantu Carikan Mantu Kerja
Mantan Presiden Korea Selatan jadi Tersangka Usai Diduga Bantu Carikan Mantu Kerja. Gambar : Reuters

BaperaNews - Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae In, resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pengangkatan menantunya, Seo, di sebuah perusahaan maskapai penerbangan.

Penetapan status tersangka ini muncul setelah penyelidikan mendalam oleh Kejaksaan Tinggi Korea Selatan, yang melakukan penggeledahan di rumah anak Moon, Moon Da Hye, pada 30 Agustus 2024.

Penyelidikan tersebut dipimpin oleh Divisi Kriminal 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju. Kasus ini bermula dari dugaan bahwa Seo, mantan menantu Moon, mendapatkan pekerjaan strategis di maskapai penerbangan Eastar Jet, yang didirikan oleh Lee Sang Jik.

Lee sendiri adalah mantan anggota parlemen dari Partai Demokrat Korea dan pernah menjabat sebagai kepala Badan UKM dan Perusahaan Rintisan Korea (Kosme).

Menurut laporan, pekerjaan yang didapatkan Seo di Thai Eastar Jet, anak perusahaan Eastar Jet di Thailand, diduga merupakan imbalan atas penunjukan Lee sebagai kepala Kosme.

Penunjukan Lee terjadi pada Maret 2018, hanya beberapa bulan sebelum Seo bergabung dengan Thai Eastar Jet pada Juli 2018, saat Moon Jae In masih menjabat sebagai presiden Korea Selatan.

Kasus ini mencuat ke publik setelah Partai Kekuatan Rakyat, yang saat itu menjadi oposisi, bersama dengan kelompok sipil Justice People, mengajukan beberapa pengaduan pada September 2020 dan April 2021. Mereka menuduh adanya hubungan timbal balik antara Lee dan Seo terkait pengangkatan Lee di Kosme dan perekrutan Seo di Thai Eastar Jet.

Kecurigaan semakin kuat karena Seo yang diduga minim pengalaman, bisa mendapatkan posisi strategis di tengah kesulitan finansial perusahaan tersebut. Pihak kejaksaan juga mencurigai adanya keterlibatan kantor kepresidenan dalam pengangkatan Lee pada akhir 2017, saat Moon masih menjabat sebagai presiden.

Baca Juga: Mobil Masuk ke Sinkhole yang Muncul di Seoul Korea Selatan, 2 Orang Luka-luka

Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Moon Jae In dan istrinya sempat menafkahi keluarga putri mereka, Moon Da Hye, sebelum Seo mendapatkan pekerjaan di Thai Eastar Jet.

Namun, dukungan tersebut dihentikan setelah Seo mulai bekerja di sana. Penghentian dukungan ini, menurut jaksa, bisa dianggap sebagai suap yang diterima Moon dari Lee.

Selama periode kerja Seo di Thai Eastar Jet, antara Juli 2018 dan April 2020, jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total sekitar 223 juta won, atau sekitar Rp2,5 miliar, dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand.

Uang tersebut diduga sebagai bagian dari suap yang diberikan kepada Moon Jae In untuk memuluskan pengangkatan Lee di Kosme.

Kejaksaan Korea Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap Seo sebanyak tiga kali pada tahun 2024. Selama pemeriksaan tersebut, Seo secara konsisten memilih untuk tetap diam, menggunakan haknya untuk tidak memberikan keterangan.

Penggeledahan di rumah anak Moon di Jeonju dilakukan setelah pihak berwenang menerima laporan pengaduan terkait perekrutan Seo di Thai Eastar Jet pada tahun 2020.

Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung, dan kejaksaan terus mendalami apakah ada hubungan langsung antara Moon Jae In dengan pengangkatan Lee Sang Jik serta perekrutan Seo di perusahaan tersebut.

Kejaksaan diperkirakan akan terus menggali lebih dalam mengenai peran Moon Jae In dalam kasus ini, terutama terkait kemungkinan adanya penyalahgunaan kekuasaan selama masa jabatannya sebagai presiden untuk membantu menantunya mendapatkan pekerjaan di perusahaan maskapai penerbangan tersebut.

Baca Juga: Korea Selatan sedang Dihantui Kejahatan Seks 'Deepfake', Ratusan Grup Sekolah Sebar Foto Porno